SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Stok air disejumlah tempat penampungan seperti Dam Colo, Nguter, Waduk Mulur, Bendosari dan sejumlah embung dipantau Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Langkah tersebut diambil untuk melihat kondisi perkembangan terakhir debit air untuk memenuhi kebutuhan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti, Minggu (06/08/2017) mengatakan sudah menerjunkan petugas untuk melakukan pemantauan. Langkah tersebut diambil mengingat kondisi sekarang memasuki perubahan musim dari penghujan ke kemarau. Namun, kemarau yang terjadi sekarang belum berdampak besar terhadap pertanian di Sukoharjo.
"Sekarang kemarau basah. Artinya meski panas namun disejumlah wilayah masih ditemukan hujan. Hasil pemantauan memang ada penurunan atau debit air berkurang namun sedikit dan tidak terlalu signifikan. Air dipenampungan masih bisa mengiri lahan pertanian,†lanjutnya.
Menurut Netty khusus untuk Dam Colo di Nguter sangat diandalkan dengan jangkauan aliran air untuk lahan pertanian sangat banyak. Daya tampung air disana sekarang mengalami peningkatan dibanding sebelumnya karena pemerintah telah melakukan upaya pengerukan sedimentasi.
Netty menambahkan kebutuhan air untuk pertanian dijamin sepenuhnya oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Apabila petani mengalami masalah kesulitan air maka bisa mendapatkan suplai dari sumur pantek. Petani bisa mendapatkan pinjaman alat berupa mesin diesel pompa air untuk mengairi sawahnya. (Mam)
