SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Sekretaris Dinas  Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Sukoharjo Tony Supriyadi mengamuk di kantor Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo sehingga membuat lurah dan para pegawainya ketakutan. Aparat keamanan datang untuk menenangkan kondisi.
Lurah Mandan Kecamatan Sukoharjo Kota Supri Handayani, Jumat (28/7) mengatakan peristiwa berawal sekitar pukul 08.30 WIB saat anak Tony Supriyadi, FZ datang meminta surat keterangan penghasilan orang tua guna melengkapi berkas masuk perguruan tinggi.
Supri Handayani melihat kedatangkan FZ melihat kertas yang dibawa untuk di bacanya. Supri Handayani kaget karena tertulis angka penghasilan Sri, ibu FZ berdagang toko kelontong hanya Rp 1 juta. Melihat itu Supri Handayani tidak bersedia menandatangani surat keterangan. Padahal, toko kelontong Sri mencapai Rp 2 juta.
Supri Handayani kemudian berusaha menelpon Tony Supriyadi setelah mendapat nomor dari FZ. Namun usaha tersebut tidak berhasil karena hanphone Tony Supriyadi tidak bisa dihubungi. FZ kemudian pulang ke rumah dan kembali datang ke kantor Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo Kota bersama ayahnya Tony Supriyadi.Â
Begitu datang Tony Supriyadi kemudian masuk ke ruang lurah dan melayangkan protes. “Tidak mau tanda tangan kenapa,†ujar Supri Handayani menirukan ucapan Tony Supriyadi.
Mendengar perkataan tersebut Supri Handayani berusaha menenangkan Tony Supriyadi. Suasana kantor Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo seketika menjadi tegang. Ketegangan memuncak saat Tony Supriyadi melayangkan dua kali tendangan ke pintu di ruang kantor Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo Kota.Â
Tony kemudian meninggalkan kantor kelurahan dengan terus mengomel. “Anaknya meminta maaf katanya ayahnya sedang lelah. Kalau memang lelah jangan dilampiskan di kelurahan sebagai tempat pelayanan masyarakat,†lanjutnya.  (Mam)
