BOYOLALI, KRJOGJA.com - Knalpot kendaraan bermotor yang tak sesuai spesifikasi atau standar menjadi salah satu sasaran utama penindakan dalam Operasi Patuh 2017 yang digelar selama 14 hari terhitung sejak dimulai 9 Mei lalu.
Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi melalui Kasatlantas AKP Marlin Supu Payu, akhir pekan lalu menjelaskan, dalam operasi kali ini ada instruksi dari Polda Jateng bahwa knalpot yang tak standar yang menimbulkan kebisingan suara menjadi salah satu prioritas sasaran operasi.
Rupanya, pelanggaran knalpot ini cukup marak. Sejak digelar pekan lalu, pihaknya telah menindak puluhan kendaraan bermotor yang knalpotnya dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat karena menimbulkan polusi suara. “Kami minta pemilik kendaraan untuk langsung mengganti knalpotnya," tegas Marlin kepada KRJOGJA.com, Minggu (14/05/2017).
Tak hanya pengendara, petugas juga melakukan penyisiran toko-toko suku cadang kendaraan bermotor ‎dan mengimbau mereka tak menjual spare part yang tak sesuai standar, termasuk juga knalpot yang dimodifikasi sehingga menimbulkan suara bising.
Selain knalpot, jenis pelanggaran lalu lintas menjadi prioritas penindakan diantaranya‎ pengendara roda dua yang tak menggunakan helm, kendaraan melawan arus, mobil bak terbuka yang mengangkut orang, ‎ kelengkapan surat-surat berkendara, serta perilaku pengendara yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Pelajar yang belum cukup umur, sehingga dipastikan belum mempunyai SIM, juga menjadi salah satu sasaran utama penindakan.
Hampir sepekan Operasi Patuh 2017 digelar sampai pada akhir pekan lalu, Satlantas Polres Boyolali telah melakukan tindakan tilang kepada 506 pengendara yang melanggar lalin serta memberikan surat teguran kepada 678 pengendara. ‎Beberapa kendaraan juga diamankan karena tidak sesuai kelengkapannya. (R-11)
