KLATEN, KRJOGJA.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy,Kamis (04/05/2017) menemui para siswa SMA Negeri I Klaten yang menjadi korban kebrutalan sekelompok pelajar yang merayakan kelulusan pada  Selasa (02/05/2017) lalu.Â
Kedatangan Menteri Pendidikan di Klaten tersebut sekaligus untuk mengecek kondisi riil di lapangan terkait tindakan kekerasan pelajar di Klaten. Hal itu dilakukan karena menteri menerima kabar bohong (hoax) yang menyebutkan konvoi pelajar di Klaten telah mengakibatkan 18 orang meninggal.
"Setelah saya cek lapangan ternyata itu hoax. Kabar yang saya terima lewat medsos seram-seram, ada 18 yang meninggal. Ternyata foto-foto yang disebarkan itu juga bukan kejadian di sini (Klaten),†kata Menteri.
Menteri Pendidikan sangat menyesalkan tindakan penyebaran berita bohong yang membuat masyarakat resah tersebut. “Itu tindakan tidak terpuji, mestinya saling bertanggungjawab untuk mendinginkan suasana seperti ini, bukan malah memancing persoalan,†kata Menteri pula.
Muhadjir Effendy juga menghimbau kepada masyarakat pembaca, khususnya media sosial agar lebih kritis dan cermat, serta  tidak menelan begitu saja kabar yang diterima. Hal itu juga ditujukan pada pihak yang punya kewenangan mengambil keputusan.Â
Seperti diberitakan  sebelumnya, puluhan oknum pelajar melakukan konvoi untuk merayakan kelulusan. Namun hal itu berujung anarkis. Para pelajar tersebut merusak jumlah kendaraan dan juga melukai sejumlah pelajar lain.(Sit)
