SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Petani di wilayah Kelurahan/Kecamatan Sukoharjo Kota melakukan perawatan sekaligus tanam ulang pada sebagian tanaman padi yang rusak setelah banjir akibat luapan Kali Langsur surut. Hal tersebut dilakukan agar perkembangan tanaman tidak terganggu dan bisa menghasilkan panen maksimal.
Petani asal Dukuh Sayegan, Kelurahan/Kecamatan Sukoharjo Kota Padmi, Kamis (27/04/2017) mengatakan, banjir akibat luapan Kali Langsur sudah surut pada Rabu (26/04/2017). Begitu surut petani langsung melakukan pengecekan untuk melihat kondisi tanaman padi.Â
Hasilnya, kata Padmi ada beberapa tanaman padi mengalami kerusakan setelah terendam air selama empat hari terhitung Mingu (23/4) sore hingga Rabu (26/4) pagi. “Ya seperti tambal sulam. Tanaman padi yang rusak langsung diganti tanaman baru agar tidak terlambat tumbuh tertinggal lainnya. Penggantian juga dilakukan agar panen maksimal,†ujar Padmi.
Padmi menjelaskan untuk melakukan tanam ulang petani harus mengeluarkan biaya sendiri membeli bibit. Sebab menunggu bantuan dari pemerintah dianggap lama dan butuh proses panjang. "Bantuan katanya ada disediakan bibit kalau tanaman rusak. Tapi terlalu lama. Takut tanamannya belang (sebagian tumbuh dan sebagian mati-red) jadi pilih tanam ulang pakai uang sendiri," lanjutnya. (Mam)