BOYOLALI, KRJOGJA.com - Presiden Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi, melakukan groundbreaking pembangunan proyek kereta bandara yang menghubungkan Bandara Adi Soemarmo, Boyolali dengan Stasiun Balapan di Kota Solo, Sabtu (08/04/2017). Proyek yang menjadi bagian dari upaya integrasi moda angkuta umum tersebut ditarget selesai pada 2018 mendatang.
Proyek yang diketahui nilainya berkisar antara Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun tersebut dikerjakan oleh empat BUMN, yakni PT KAI, PT Angkasa Pura I, PT Pembangunan Perumahan dan PT Adhi Karya. Jalur yang akan dibangun dan dikembangkan yakni sepanjang 13,5 km, dimana sepanjang 3,5 km adalah jalur rel kereta yang sudah eksisting dan sepanjang 10 km adalah pembangunan jalur baru. Sementara kereta yang akan digunakan adalah kereta tipeDiesel Electric Multiple Unit atau DEMU buatan PT Inka.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, konsep integrasi antar moda angkutan umum antara pesawat udara dan kereta ini merupakan salah satu rencana induk Kementerian Perhubungan hingga tahun 2030 mendatang. Selain di Bandara Adi Soemarmo, konsep serupa juga akan dikembangkan di kota lain diantaranya Medan, Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
Sementara untuk lahan yang digunakan, sambungnya, sebagian besar adalah lahan milik BUMN dimana jalur kereta dibangun menyusur sisi jalan tol sehingga proses pembebasan lahan tak terlalu menjadi kendala. Selain menghubungkan Bandara ke Kota Solo, kereta bandara tersebut rencananya juga akan beroperasi hingga Kota Gudeg, dengan waktu tempuh Bandara Adi Soemarmo - Yogyakarta selama 1,5 jam. “Ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam mengintegrasikan moda angkutan umum agar efektif dan efisien,†katanya.
Selain pembangunan kereta bandara, pihaknya juga merencanakan penambahan kapasitas Bandara Adi Soemarmo, yakni dengan peluasan terminal dan penambahan panjang landasan pesawat, dari saat ini sepanjang 2.600 meter menjadi 3.000 meter. Ditergetkan, rencana tersebut bisa meningkatkan daya tampug penumpang dari saat ini sebanyak 3 juta penumpang per tahun hingga menjadi 7 juta penumpang per tahun. “Denga pemanjangan landasan, nanti pesawat berbadan lebar juga bisa masuk,†tambahnya.
Sementara itu Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan infrastruktur transpotasi dan integrasi antar moda angkutan umum, baik darat, laut dan udara, adalah aspek penting dalam pembangunan. Ia membandingkan, konsep integrasi pesawat dan kereta api sudah banyak diterapkan di negara-negara maju, sehingga Indonesia harus mengejar ketertinggalan dari negara lain dalam upaya memberikan memberikan pelayanan transportasi yang efisien kepada masyarakat.
Meski waktunya sudah cukup mepet, namun Jokowi menargetkan pembangunan kereta dan perluasan Bandara Adi Soemarmo harus selesai dalam jangka waktu dua tahun dan siap beroperasi pada 2018 mendatang. Tak ada alasan mundur dari jadwal. “Jalan (akses ke bandara) juga dibesarkan sekalian, jangan seperti jalan kampung. Malu kita,†keluhnya menanggapi kondisi jalan menuju bandara yang masih sempit. (R-11)