Harga Gabah Anjlok, Petani Pilih Simpan Di Lumbung

Photo Author
- Kamis, 9 Maret 2017 | 13:08 WIB

SUKOHARJO (KRjogja.com)- Petani di Sukoharjo enggan menjual gabah hasil panen padi pada musim tanam (MT I) karena alasan anjloknya harga. Mereka memilih menyimpan di lumbung dengan segala resiko harus melakukan penjemuran sendiri secara manual menggunakan panas sinar matahari.

Petani asal Kelurahan Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Wardi, Kamis (09/03/2017) mengatakan dua patok sawah miliknya sudah panen. Seluruh gabah yang didapat kemudian dimasukan ke dalam karung untuk di bawa pulang. Selanjutnya akan dilakukan penjemuran sendiri di halaman ruman dan disimpan.

Wardi mengaku sudah didatangi tengkulak dengan menawar gabah hasil panen sebesar Rp 3.000 per kilogram. Namun permintaan tersebut ditolak karena alasan harga jauh dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 3.750 per kilogram. 

"Gabah hasil panen MT III kemarin bisa laku Rp 4.100 sekarang hanya Rp 3.000 sangat rendah. Saya pilih menyimpan sendiri gabah denan segala resiko dan baru menjualnya setelah harga normal,” ujar Wardi.

Dalam proses penyimpanan Wardi mengaku harus menghadapi resiko besar berupa ancaman penurunan kualitas gabah. Sebab gabah hasil panen miliknya harus dilakukan penjemuran sendiri menggunakan panas sinar matahari setiap hari. (Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X