SUKOHARJO (KRjogja.com) - Ancaman terjadinya tanah longsor serta banjir disejumlah wilayah di Sukoharjo masih ada. Wilayah paling rawan yakni di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Masyarakat disana diminta untuk selalu meningkatkan kewaspadaan khususnya saat musim hujan seperti sekarang. Selain itu masyarakat juga diminta menjaga lingkungan dengan tidak melakukan penebangan pohon wilayah perbukitan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Suprapto, Rabu (8/3/2017) mengatakan, ancaman tanah longsor masih ada termasuk di wilayah perbukitan. Selama ini longsor baru terlihat di bantaran sungai setelah tergerus arus air deras.
Wilayah perbukitan rawan longsor berada dibagian selatan Sukoharjo. Masyarakat disana diminta untuk selalu waspada dengan langsung bertindak begitu ada tanda bahaya.
“Kami juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak menebang pohon besar karena akarnya berfungsi menahan tanah dari potensi longsor. Juga melarang melakukan pembakaran karena berpengaruh pada kondisi tanah,†ujar Suprapto.
BPBD Sukoharjo sudah menerjunkan petugas untuk melakukan pemantauan wilayah. Dibeberapa titik ditemukan potensi tanah longsor cukup besar salah satunya yakni di Desa Sanggang Kecamatan Bulu. Dilokasi tersebut beberapa hari lalu terjadi longsor setelah diguyur hujan deras. Akibatnya akses jalan terputus setelah tertutup tanah longsor dan pohon bambu.
“Tanah longsor terjadi karena sejumlah faktor salah satunya karena cuaca sering hujan dan kondisi tanah di perbukitan yang tidak memiliki penahan,†lanjutnya.
BPBD Sukoharjo juga berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan rawan tanah longsor untuk membantu melakukan pengawasan. Salah satunya berkaitan dengan adanya rumah atau pemukiman warga dilokasi rawan tanah longsor.
Dibeberapa wilaya sudah ditemukan rumah warga berada di atas maupun bawah perbukitan. Kondisi tersebut membahayakan karena rawan terjadi tanah longsor. (Mam)