SUKOHARJO (KRjogja.com) - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo terjadi di empat kecamatan di Sukoharjo. Ratusan kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi. Para pengungsi sudah mendapatkan penanganan dari petugas berupa bantuan logistik.
Wilayah terdampak berada di bantaran Sungai Bengawan Solo dan sudah sering jadi langganan banjir. Wilayah tersebut yakni Dukuh Kesongo, Desa Tegalmade, Desa Gadingan dan Desa Laban Kecamatan Mojolaban. Desa Pranan Kecamatan Polokarto, Dukuh Nusupan, Desa Kadokan, Desa Kwarasan, Desa Madegondo, Desa Cemani, Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol. Desa Kedungwinong, Desa Pengkol, Desa Nguter, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter.
Warga Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sarianto (40), Kamis (2/3/2017) mengatakan, banjir terjadi sejak Rabu (1/3/2017) hingga dua hari Kamis (2/3/2017). Air mulai masuk ke rumah warga pada Rabu (1/3/2017) malam setelah sebelumnya hujan deras saat sore hari. Hingga Kamis (2/3/2017) petang warga masih bertahan ditempat pengungsian.
“Kalaupun banjir sudah surut warga tetap khawatir terjadi banjir susulan. Warga selalu waspada karena kondisi cuaca sekarang sangat ekstrim sering mendadak turun hujan deras,†ujarnya.
Warga Desa Laban Kecamatan Mojolaban Legiyem mengatakan, ada 78 KK di wilayahnya yang terpaksa mengungsi ke tanggul setelah Sungai Bengawan Solo meluap. Ketinggian air lebih dari satu meter membuat warga terpaksa meninggalkan rumah dan mencari tempat aman.
Kondisi debit air Sungai Bengawan Solo yang tinggi dan hujan deras membuat banjir tidak kunjung surut. Warga tetap akan bertahan ditempat pengungsian sampai kondisi benar aman.
“Desa Laban ini langganan banjir karena berada di bantaran Sungai Bengawan Solo. Kondisi debit air sekarang tinggi dan sering hujan deras jadi banjir disini sangat tinggi,†ujarnya.
Camat Mojolaban Iwan Setiyono mengatakan, desa terdampak merupakan wilayah langganan banjir. Sebab posisinya berada dibantaran Sungai Bengawan Solo. Banjir dalam dua hari ini membuat warga terpaksa mengungsi ke tempat aman yakni di balai desa dan tanggul. Seluruh pengungsi sudah mendapatkan penanganan berupa bantuan logistik. (Mam)