SUKOHARJO (KRjogja.com) - Petani Sukoharjo mengaku bersyukur bisa panen melimpah dengan kualitas baik ditengah kondisi cuaca ekstrim sering hujan deras dan angin kencang. Rata rata per patok petani mampu menghasilkan 7 – 8 ton gabah kering panen.
Petani asal Desa Blimbing Kecamatan Gatak Ngadiyo, Senin (23/01/2017) mengatakan panen padi kali ini merupakan hasil dari musim tanam III (MT III) lalu yang terlambat akibat keterbatasan modal. Hasilnya memuaskan meski sebagian kecil tanaman sempat roboh karena terkena angin kencang.Â
Ngadiyo mengaku gabah hasil panen langsung dijual dan laku dengan harga Rp 4.500 per kilogram. "Bersyukur sekali panen padi hasilnya bagus dan tidak rusak. Sebelumnya sempat takut karena kondisi cuaca sering hujan deras dan angin kencang,†ujar Ngadiyo.
Ngadiyo mengaku panen sempat mundur selama tiga hari karena terkendala sulitnya mendapatkan tenaga. Rencana awal panen pada Jumat terpaksa mundur Senin setelah ada sejumlah pekerja membantu. "Semua hasil panen saya jual agar bisa cepat dapat modal untuk panen berikutnya. Kalau disimpan takut rusak karena kondisi sekarang sulit melakukan penjemuran,†lanjutnya.
Petani asal Desa Jetis Kecamatan Baki Supomo mengatakan, hasil penen padi kualitasnya baik. Panen baik disyukuti Supomo karena hasil penjualan bisa dipergunakan untuk kebutuhan hidup. "Saya panen MT I setelah tanam lebih awal pada November tahun kemarin. Hasil panen kualitasnya baik bisa 8 ton per patok,†ujarnya. (Mam)