BOYOLALI (KRjogja.com) – Meski intensitas hujan cukup tinggi, namun masih ada warga di kawasan lereng Merapi yang kekurangan suplai air bersih akibat adanya longsor di kawasan gunung yang merusak saluran pipa air bersih.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Pelayanan Masyarakat dan Peningkatan Sumber Daya Manusia, PMI Boyolali, Slamet Hariyanto, Jumat (13/1/2017). Salah satu jaringan pipa air bersih di lereng Merapi yang rusak yakni di wilayah Desa/Kecamatan Cepogo, sehingga mengakibatkan suplai air bersih terganggu. Kerusakan pipa tersebut disebabkan adanya longsoran di sepanjang jalur pipa yang bersumber di kawasan hutan Merapi akibat intensitas hujan yang tinggi.
Berdasar laporan yang ia terima dari relawan PMI, jerusakan pipa air bersih di desa tersebut mencapai hingga beberapa ratus meter. Sebagai tindak lanjut, pihaknya sudah memberikan bantuan pipa ke warga desa setempat sepanjang 350 meter. Pipa yang diberikan adalah pipa khusus yang memang diperuntukkan untuk dipasang di lereng-lereng pegunungan. Â
“Bantuan tersebut diserahkan ke masyarakat untuk mengganti jaringan pipa yang rusak agar suplai air bersih kembali lancar,†terangnya.
Selain bantuan pipa ke Cepogo, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan pipa ke Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, sepanjang 800 meter. Pipa tersebut diperuntukkan untuk mengganti jaringan pipa yang lama. Diinformasikan, bantuan pipa tersebut berasal dari bantuan PMI Amerika Serikat yang difasilitasi PMI Provinsi Jateng dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama dalam mendapat akses air bersih.
“Kami juga menyalurkan bantuan pipa ke wilayah Kecamatan Kemusu sepanjang 400 meter,†tambah Slamet. (R-11)