OTT Bupati Klaten, Bekur : Kok Saya yang Disergap

Photo Author
- Rabu, 4 Januari 2017 | 10:54 WIB

KLATEN (KRjogja.com)-Sejumlah pejabat  dan pegawai negeri sipil Pemkab Klaten diperiksa penyidik KPK secara maraton di aula Satya Haprabu Polres Klaten, Selasa (03/01/2017). Hingga berita ini ditulis, mereka masih menjalani pemeriksaan intensif.

Para pejabat tersebut terdiri Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD)  Sartiyasto, Sekretaris BKD Nur Rosyid, Kabid Mutasi Slamet, Kepala Inspektorat Syahruna, dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Bambang Teguh. Beberapa PNS yang diperiksa antara lain ajudan bupati Nina Puspitarini dan seorang staf BKD. Selain itu ada juga orang dekat bupati yang ikut diperiksa, yakni Sukarno alias Bekur yang terkena OTT di rumahnya Jumat pekan lalu.

Menjalani pemeriksaan berjam-jam, para pejabat dan pegawai lainya tersebut nampak kelelahan. Mereka hanya keluar ruangan saat ke kamar kecil atau untuk menjalankan ibadah salat, sekaligus bisa istirahat sejenak. Mereka berusaha menghindari pertanyaan wartawan.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Sukarno selesai menjalani pemeriksaan dan diijinkan pulang. Ia sempat kebingungan untuk pulang ke rumahnya di Jotang, Kradenan, Trucuk karena tidak ada transportasi. Ia mengaku diperiksa mulai sekitar pukul 12.00, diantar ke Mapolres Klaten oleh aparat Polsek Trucuk.

Kesulitan mencari trasnportasi, akhirnya Sukarno minta tolong seorang wartawan untuk mengantarkanya ke rumah saudaranya di Srago, yang tidak begitu jauh dari Mapolres Klaten.

Usai menjalani pemeriksaan, Sukarno terlihat santai dan bersedia menjawab pertanyaan wartawan. Ia mengatakan jika ia ditanya seputar kedekatannya dengan Bupati Sri Hartini. Sukarno tidak menampik jika ia dimintai tolong oleh beberapa orang yang ingin mendapatkan jabatan.

Bekur merasa heran mengapa yang terkena OTT, padahal perannya terbilang kecil dibanding dengan yang lain. “Mungkin karena kedekatan saya dengan ibu,maka saya yang disergap jadi kunci, padahal ada yang lebih besar orang yang ngepul-ngepul itu,” kata Sukarno dengan lugu sambil menyebut beberapa instansi.

Dia menambahkan, Bupati tidak pernah meminta untuk menawarkan jabatan. Yang berinisiatif 'minta tolong' adalah orang-orang yang meminta jabatan tersebut. “Ibu tidak pernah minta tolong pada saya, tapi inisiatif dari calon pejabat,” kata Sukarno. (Sit)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X