KLATEN (KRjogja.com) – Ribuan warga Nahdliyin Kota Bersinar mengikuti apel akbar peringatan Hari Santri Nasional di Alun-alun Klaten, Sabtu (22/10/2016). Pada momen ini, warga Nahdliyin berharap Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera dan mandiri.
Hadir dalam apel akbar itu, Ketua Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Klaten Mujiburrahman beserta tokoh NU, Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten Jaka Sawaldi, Kapolres Klaten AKBP Muhammad Darwis, serta jajaran Kodim 0723/Klaten.
Dalam sambutannya, Ketua PCNU Kabupaten Klaten Mujiburrahman menyampaikan, pilar kemandirian merupakan prasyarat mutlak maju mundurnya sebuah bangsa. Tidak ada bangsa yang maju dengan bergantung kepada bangsa lain.
Dikatakan, negara Indonesia belum mandiri dalam memenuhi hajat hidup pokok warganya. Sebagian besar kebutuhan pangan dan energi diperoleh dari impor. Padahal Indonesia adalah negara agraris yang dikaruniai berbagai sumber daya alam baik di laut, hutan dan di bawah permukaan bumi. Sedangkan ketergantungan adalah antitesis kemerdekaan.
“Hari ini adalah hari saat terbaik bagi kita untuk dapat memaknai Hari Santri sesuai dengan perkembangan dan dinamika jaman yang berkembang. Tantangan yang kita hadapi, meskipun berbeda, akan tetapi semangat dan integritas berbangsa dan bernegara tidak boleh terputus. Apalagi di tengah arus budaya popular yang sudah sedemikian masif ini. Penguatan nasionalisme dan patriotisme rakyat Indonesia sangat dibutuhkan,†ujarnya.
Disebutkan, ada tiga tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, pertama, menghadapi ideologi yang mengancam eksistensi kesatuan dan persatuan. Kedua, kemiskinan yang menyebabkan ketimpangan sosial masyarakat. Ketiga, penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
“Pada momen Hari Santri ini tugas kita adalah jihad melawan anarkisme, radikalisme, dan terorisme. Kemudian jihad memerangi kemiskinan dan kebodohan serta berjihad melawan peredaran narkoba. Mari kita songsong untuk kehidupan yang lebih baik,†imbuhnya.(R-9)
