SUKOHARJO (KRjogja.com) - Sebanyak 12 kepala keluarga (KK) yang tinggal di puncak perbukitan Batu Seribu di Dukuh Kerjo, Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu membutuhkan bantuan dari pemerintah. Sudah sejak lama mereka butuh aliran air bersih karena selalu mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan. Bantuan lain yang diharapkan yakni jaminan bertani karena selalu dirusak kawanan kera liar serta kesulitan saat menjual hasil pertanian.
Keluhan dari para warga diketahui setelah Muspika Kecamatan Bulu melakukan blusukan ke lokasi di Kerjo, Kedungsono, Rabu (14/9/2016). Rombongan terdiri dari Kapolsek, Camat, Danramil dan seluruh jajaran se Kecamatan Bulu.
Kapolsek Bulu AKP Kamiran mengatakan, pihaknya bersama pimpinan Muspika Kecamatan Bulu sengaja datang dan blusukan ke Kerjo, Kedungsono. Hal itu dilakukan setelah mendengar keluhan warga disana dimana sangat membutuhkan bantuan.
“Kerjo, Kedungsono sendiri berada di wilayah terisolir dan sangat jarang disentuh bantuan. Salah satunya berkaitan dengan air bersih yang sangat dibutuhkan karena selalu kering saat musim kemarau,†ujar AKP Kamiran.
Karena berada di wilayah terisolir maka warga di Kerjo, Kedungsono sangat sulit mendapatkan bantuan. Sebab untuk menyalurkannya kesana juga butuh perjuangan berat menggunakan jalan setapak.
Akses jalan setapak juga menyulitkan warga Kerjo, Kedungsono untuk menuju ke wilayah lain. Kalaupun ada jalan besar maka harus memutar arah melintasi Manyaran, Kabupaten Wonogiri dengan jarak tempuh lebih lama.
“Saat sumur kering dan warga sangat butuh air bersih maka terpaksa menyambung selang melalui sumur di Manyaran, Wonogiri. Kalau di Manyaran, Wonogiri juga kering maka sudah dipastikan sudah tidak ada lagi air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga Kerjo, Kedungsono,†lanjutnya. (Mam)