BOYOLALI (KRjogja.com) – Hujan berkepanjangan tahun ini membuat sebagian wilayah Boyolali yang biasanya sudah diserang bencana kekeringan, saat ini masih bisa mencukupi kebutuhan air bersih. Karena kondisi tersebut, anggaran bantuan air bersih dari Pemkab masih belum terpakai.
Kasubag Sosial dan Keagamaan, Bagian Kesra Setda Boyolali, Mugimin, Selasa (26/07/2016) mengatakan hingga jelang akhir bulan Juli ini belum ada pengajuan dropping air bersih dari masyarakat. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya saat bulan Juli sudah memasuki musim kemarau yang menyebabkan bencana kekeringan. Namun karena hujan masih turun, sumber-sumber air yang ada masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Biasanya bulan-bulan sekarang sudah banyak yang mengajukan permohonan bantuan sehingga anggaran bantuan air bersih sebesar Rp 105 juta yang disiapkan untuk dropping saat ini masih utuh,†kata Mugimin.
Berdasar data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ia memperkirakan potensi kekeringan di Boyolali baru akan terjadi pada pada September mendatang saat memasuki puncakmusim kemarau. Namun karena intensitas hujan hingga saat ini masih tinggi, kemungkinan jikapun terjadi bencana kekeringan tak akan separah tahun – tahun sebelumnya. (M-9)