SUKOHARJO (KRjogja.com) - Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo melarang praktek masa orientasi siswa (MOS) pada tiga hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2016/2017 mulai Senin (18/7/2016) mendatang. Sekolah hanya diperbolehkan melakukan pengenalan lingkungan kepada siswa baru dengan mengendepankan sisi edukatif tanpa unsur kekerasan.
Kepala Disdik Sukoharjo Bambang Sutrisno, Jumat (15/7/2016) mengatakan, sudah dua tahun terakhir Disdik Sukoharjo menerapkan larangan MOS dan perpeloncoan yang mengedepankan tindak kekerasan dan kegiatan fisik kepada siswa baru. Sekolah hanya diperbolehkan melakukan kegiatan edukasi pendidikan jauh dari kekerasan.
Sebagai ganti MOS maka sekolah harus menggelar pengenalan lingkungan kepada siswa baru. Salah satunya yakni dengan menggelar kegiatan keagamaan.
“Baik sekolah negeri maupun swasta dilarang melakukan kegiatan MOS apalagi yang menerapkan kekerasan fisik. Sekolah hanya diperbolehkan melakukan pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru yang mendidik atau edukatif,†ujar Bambang.
Disdik Sukoharjo sudah membuat larangan kepada sekolah sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK. Bentunya yanki dalam surat edaran maupun lisan kepada kepala sekolah.
Sebagai bentuk pengawasan maka Disdik Sukoharjo meminta kepada kepada bidang (kabid) dan kepala seksi (kasie) untuk menjalankan tugasnya. Mereka wajib turun ke lapangan untuk mengawasi pelaksanaan di sekolah.
“Monitoring tetap kita lakukan tidak hanya di kota tapi juga di wilayah pinggiran di semua sekolah,†lanjutnya.
Sesuai jadwal kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah atau pengganti MOS akan dimulai selama tiga hari Senin hingga Rabu (18-20/7). Selama tiga hari tersebut Disdik Sukoharjo akan melakukan pengawasan penuh. (Mam)
