KLATEN (KRjogja.com) – Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten kesulitan memenuhi bahan baku tebu untuk produksi gula. Ditambah kondisi mesin yang sudah sangat tua, sehingga biaya produksi cukup tinggi dan kurang mampu bersaing dengan pabrik gula lainya.
"Sejak berdiri tahun 1860, sampai sekarang belum pernah ada penggantian mesin-mesin," kata Administratur PG Gondang Baru, Primanda Bayu Adi Haryono, saat menerima kunjungan anggota Komisi VI DPR RI, Endang Srikarti.
Primanda Bayu mengemukakan, seluruh permesinan di PG Gondang adalah peninggalan zaman Belanda. Saat ini sudah terlalu tua dan sangat memerlukan revitalisasi, sehingga bisa operasional secara maksimal.
Beberapa mesin yang mendesak diganti antara lain stasiun puteran yang sampai sekarang masih manual. “Untuk peralatan yang masih menggunakan tenaga manusia, sebaiknya ada penggantian, sehingga lebih efisien,†jelas Primanda Bayu pula.
Anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani mengemukakan, PG Gondang sebagai cagar budaya peninggalan Belanda yang sudah berumur ratusan tahun tersebut harus dipertahanan. Permesinan perlu direvitalisasi sehingga mampu hidup dan mencapai kejayaan seperti dahulu, sehingga bisa memberikan income bagi negara. (Sit)