Masih Tinggi, Kasus Stunting di Sukoharjo Menjadi Perhatian Khusus Pemkab

Photo Author
- Jumat, 18 Agustus 2023 | 11:34 WIB
Bayi yang ditemukan di depan rumaf Taufiq.
Bayi yang ditemukan di depan rumaf Taufiq.


krjogja.com - SUKOHARJO - Penurunan kasus stunting terus dilakukan Pemkab Sukoharjo sebagai bentuk upaya mendukung penuh program pemerintah pusat. Pencegahan dan penanganan dilakukan secara bersamaan dengan melibatkan semua pihak.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Jumat (18/8/2023) mengatakan, pemerintah pusat memberikan perhatian serius terkait kasus stunting. Hal tersebut seperti disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pidato kenegaraan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia. Pemkab Sukoharjo terkait hal tersebut mendukung penuh program pemerintah dengan terus berusaha menurunkan kasus stunting.

Pemkab Sukoharjo sudah menggerakkan semua pihak baik dalam bentuk pencegahan dan penanganan kasus stunting. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penurunan dan mencegah kasus stunting.

"Semua sudah digerakan terkait kasus stunting. Baik untuk penurunan kasus stunting yang sudah ada maupun mencegah terjadinya kasus stunting baru. Salah satu peran penting tersebut dimulai dari keluarga," ujarnya.

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Pengasuhan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang berkualitas sebagai generasi penerus bangsa. Nilai-nilai saling menghormati dan toleransi bisa ditanamkan sejak dini di keluarga. Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain, yaitu orang tua dan saudara-saudaranya.

Melalui keluarga, kita membentuk dasar-dasar karakter manusia terutama karakter dan kepribadian anak kita, sebagai generasi penerus bangsa. Di dalam keluarga kita membangun kualitas manusia yang utuh, yang mencakup segi kesehatan, pendidikan, ketrampilan, sikap, karakter dan lain sebagainya. Sehingga kualitas manusia sangat ditentukan oleh Kualitas Keluarga.

Mempertimbangkan peran besar dari keluarga tersebut, sangatlah tepat jika pembangunan bangsa ini dimulai dengan membangun keluarga. Disinilah peran penting DPPKBP3A. Sebagai lembaga yang salah satu tugas utamanya melaksanakan pembangunan keluarga, DPPKBP3A harus dapat memastikan agar pembangunan keluarga diarahkan pada penciptaan keluarga yang berkualitas, yaitu keluarga yang sehat, dibangun atas dasar perencanaan yang baik melalui pernikahan yang sah, hidup dalam lingkungan yang sehat, sejahtera, mandiri dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Saat ini di wilayah Kabupaten Sukoharjo masih ada balita yang mengalami stunting, kondisi ini disebabkan karena kurang gizi yang cukup lama dan infeksi berulang. Untuk itu diperlukan peran yang aktif antara pemerintah daerah melalui dinas terkait dengan masyarakat dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sukoharjo. Bupati berharap kepada para petugas KB di Kabupaten Sukoharjo, baik di tingkat Kabupaten, maupun di lapangan seperti PLKB, PPKBD dan Sub PPKBD untuk lebih bersemangat dan senantiasa berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait serta fokus dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Sukoharjo.

Camat Polokarto Heri Mulyadi, mengatakan, kerja keras yang dilakukan bersama sejak beberapa bulan lalu sudah menunjukan hasil positif. Angka kasus stunting sekarang di wilayah Kecamatan Polokarto mengalami penurunan drastis.

Kasus stunting tersebut menurun setelah perkembangan kondisi anak terus membaik. Anak sekarang dalam kondisi mengalami peningkatan berat badan, tinggi badan dan terpenuhi kebutuhan gizi dan vitamin. Kondisi kesehatan tersebut juga telah melalui hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo melalui Puskesmas.

"Secara keseluruhan angka kasus stunting di wilayah Kecamatan Polokarto turun drastis. Kami ambil contoh di wilayah Desa Mranggen Kecamatan Polokarto dari sebelumnya ada 100 anak kasus stunting sekarang tinggal sekitar 30 anak saja. Penurunan juga terjadi di desa lainnya," ujarnya.

Pemerintah Kecamatan Polokarto mengapresiasi kerja keras semua pihak seperti jajaran Pemkab Sukoharjo, Kodim 0726 dan Polres Sukoharjo. Serta semua pihak terkait termasuk pemerintah desa dan masyarakat di wilayah Kecamatan Polokarto.

"Kebutuhan gizi dan vitamin anak stunting sudah terpenuhi. Termasuk juga kepada ibu hamil dan menyusui. Para orang tua juga telah mendapat edukasi dari petugas untuk menjaga kesehatan anak," lanjutnya.

Kepala Puskesmas Polokarto Novia Dwi Ernawati, mengatakan, data secara keseluruhan di wilayah Kecamatan Polokarto ada sekitar 456 kasus stunting tersebar disejumlah desa. Jumlah kasus stunting paling tinggi berada di Desa Mranggen sebanyak 100 balita.

Sebanyak 100 balita stunting di Desa Mranggen rata-rata kondisi badannya tidak ideal sebagaimana dalam keadaan sehat. Penanganan dilakukan bersama dengan melibatkan Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) khususnya Puskesmas, Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo. Gerak cepat petugas gabungan memberikan tambahan nutrisi dan gizi baik kepada balita stunting dan ibu hamil dan menyusui.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X