Warga Lereng Merapi Rela Jual Hewan Ternak dan Perhiasan untuk Beli Air Bersih

Photo Author
- Kamis, 28 September 2023 | 11:30 WIB
Satuan Brimob Polda Jateng berikan bantuan air bersih di Desa Lampar, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (Foto : Mulyawan)
Satuan Brimob Polda Jateng berikan bantuan air bersih di Desa Lampar, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (Foto : Mulyawan)

Krjogja.com - BOYOLALI - Warga lereng Gunung Merapi tepatnya di Dukuh Tegalsari, Desa Lampar, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah rela menjual hewan ternak membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, warga rela menjual perhiasan agar bisa membeli air bersih tersebut dalam tiga bulan terakhir.

Kekeringan dan krisis air bersih melanda Desa Lampar sejak lima bulan terakhir. Bahkan, untuk kebutuhan mandi dan mencuci, warga terpaksa membeli air bersih yang harganya cukup mahal.

Dengan bantuan yang diberikan Satuan Brimob Polda Jawa Tengah ini, warga mengaku sangat terbantu. Komandan Kompi (Danki) III Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Jawa Tengah, AKP Muhammad Samsi mengatakan droping air bersih dan air minum ini dilakukan dalam rangka bakti sosial penanganan dampak El Nino di Jawa Tengah.

"Droping ini kami lakukan dengan sasaran masyarakat daerah terdampak kekeringan. Kami berikan air bersih sebanyak tujuh tangki air bersih," kata Samsi saat ditemui di sela-sela droping air bersih di Desa Lampar, Rabu (27/09/2023).

Selain itu, droping air bersih juga digelar di Kecamatan Wonosamodro juga terdampak kekeringan. “Droping ini sudah kami gelar di Kecamatan Wonosamodro sebanyak tujuh tangki pada minggu kemarin," ungkapnya.

Sementara, Jumiyem warga setempat berharap, bantuan ini secara rutin diberikan untuk mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau."Kalau musim kemarau kan sulit air, jadi ya harus beli. Apalagi dari bulan Juni sampai sekarang saya sudah habis enam tangki air bersih," ucapnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sartono (49), mengaku ia juga telah menjual sebagian hewan ternaknya untuk membeli air bersih."Bulan Juni saya jual satu ekor anakan sapi yang masih kecil, saya jual karena kepentok kebutuhan air bersih," ujarnya.

Menurut Sartono, menjual hewan ternak saat musim kemarau sudah menjadi kegiatan rutin warga Dukuh Tegalsari saat musim kemarau. Hal itu karena sebagian besar warga Tegalsari berprofesi sebagai peternak sapi perah.

"Kalau musim kemarau kan sulit air, otomatis tidak ada pemasukan, karena itu jual hewan apalagi dari bulan Juni sampai sekarang saya sudah habis enam tangki air bersih," kata dia.(Mul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X