Kebakaran Masih Jadi Ancaman di Sukoharjo

Photo Author
- Sabtu, 18 November 2023 | 14:55 WIB

Krjogja.com - SUKOHARJO - Kebakaran masih menjadi ancaman besar meski hujan mulai turun sejak beberapa hari terakhir. Kondisi wilayah kering dan angin kencang berdampak pada besarnya kerawanan kebakaran. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada salah satunya dengan tidak meninggalkan sumber api.

"Kebakaran masih jadi ancaman besar sekarang karena kondisi masih kering. Hujan yang turun sejak beberapa hari terakhir belum terlalu berpengaruh. Masyarakat kami ingatkan tetap waspada kebakaran salah satunya kebakaran lahan kosong," kata Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga: Pameran Temporer 'Karsa Karya Koesnadi Hardjasoemantri', 10 Tahun Museum UGM

Ancaman kebakaran tersebut harus ditindaklanjuti bersama melibatkan petugas dan masyarakat. Sebab jangan wilayah sangat luas dan besarnya kerawanan terjadinya kebakaran tidak hanya di lahan kosong saja, melainkan juga rumah warga, tempat usaha, perkantoran dan lainnya.

Margono menjelaskan, kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Sukoharjo melonjak selama musim kemarau dipengaruhi fenomena alam El Nino. Cuaca panas ekstrem berdampak pada kondisi lingkungan kering dan mempermudah kejadian kebakaran. Tercatat sejak Januari sampai 23 Oktober 2023 ada 344 kejadian kebakaran yang didominasi 90 persen lahan kosong.

Kejadian kebakaran mengalami lonjakan sejak masuk musim kemarau atau sekitar periode Juli-Agustus lalu. Kejadian kebakaran hampir terjadi setiap hari sejak saat itu sampai sekarang.

Damkar Satpol PP Sukoharjo mencatat sejak Januari sampai 23 Oktober 2023 total ada 344 kejadian kebakaran disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah tersebut mengalami lonjakan karena hampir setiap hari ada kejadian kebakaran.

Baca Juga: Masyarakat Diminta Tidak Terprovokasi Memecah Kerukunan

Kejadian kebakaran yang terjadi disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo 90 persen didominasi lahan kosong. Hal ini dipicu karena faktor keteledoran warga saat membakar sampah, rumput atau tanaman kering di lahan kosong hingga api membesar dan merembet ke tempat sekitarnya. Kondisi lingkungan kering dan angin kencang membuat api dengan mudah membesar dan merembet.

"Hampir setiap hari ada laporan kebakaran masuk dan tidak mengenal waktu baik pagi sampai dinihari. Petugas tetap siaga penuh 24 jam dan langsung melakukan penanganan ke lokasi kebakaran," lanjutnya.

Margono menjelaskan, penyebab kebakaran dipicu karena kondisi kering dampak musim kemarau. Penyebab lainnya juga faktor kelalaian orang karena sengaja membakar sampah hingga merembet ke bangunan lain disekitarnya. Selain itu kebakaran juga disebabkan karena korsleting listrik. (Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X