Krjogja.com - KLATEN - Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Moh Jumhur Hidayat tidak bisa menahan amarahnya saat berbicara mengenai peluang kerja saat ini, dimana untuk masuk perusahaan alih daya (outsourcing) pun harus membayar Rp 3 - Rp 6 juta.
Ia tidak membayangkan apa yang akan terjadi, jika bonus demografi benar-benar terjadi pada 2030 - 2040 karena sekarang saja orang harus membayar Rp 6 juta untuk kerja di outsourcing 3 bulan - 6 bulan dengan gaji Rp 2 juta.
Ia menuding ini semua terjadi setelah diberlakukannya UU Omnibus Law yang membuat perusahaan outsourcing merasa sah-sah saja melakukan tindakan yang menurutnya super biadab itu.
"Bayangkan mau masuk bayar Rp 3 - 6 juta, kerja sistem kontrak dengan gaji Rp 2 juta. Masuk bulan ke-3 kontrak tidak diperpanjang," kata Jumhur Hidayat dalam kapasitasnya sebagai Co Captain Timnas AMIN saat memberikan arahan pada "Ikrar Rakyat Untuk Perubahan dan Konsolidasi Memenangkan AMIN di Kabupaten Klaten Bersama Timnas AMIN" di Klaten, Jateng, Rabu (24/01/2024)
Untuk itu dalam acara yang dihadiri oleh ratusan pendukung pasangan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar itu ia mengajak masyarakat bangkit. Menurutnya perubahan harus dilakukan sehingga pada pilpres 14 Februari untuk memilih AMIN. "Pilih AMIN yang jelas-jelas akan melakukan perubahan," tegas Jumhur.
Ia mengingatkan, pendukung AMIN harus kerja keras untuk melakukan perubahan. "Karena dengan kerja keras dan doa," pungkas Jumhur Hidayat.
Selain Jumhur Hidayat acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh buruh Sunarti (SBSI 92), Djoko Heriyono (SPN), Rudi HB Dhamam (GSBI), Daeng Wahidin (PPMI), dan rif Minardi (KSPSI). (*)