Krjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo perluasan area tanam padi musim tanam I (MT I). Pada Januari lalu tercapai 9.000 hektar maka Februari ini ditarget angkanya bisa dua kali lipat disemua wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (03/02/2024) mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah mengerahkan seluruh jajarannya dalam membantu peningkatan hasil pertanian dengan dimulai pada MT I padi. MT I padi kali ini bersamaan dengan kondisi tersedianya air setelah masuk musim hujan.
"Februari ini kami genjot lagi petani agar segera tanam padi MT I. Harapannya luasan lahan semakin bertambah bisa saja dua kali lipat dari sebelumnya. Kami optimalkan stok air hujan yang ada sekarang," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta pada petani hingga akhir Februari 2024 ini tidak ada lahan pertanian yang mengganggur atau dibiarkan begitu saja tanpa ditanami tanaman pangan entah itu padi, palawija dan buah. Sebab keberadaan tanaman tersebut sangat penting dimana saat panen nanti mampu menambah stok dan memenuhi kebutuhan pangan daerah dan nasional.
"Lahan pertanian apapun itu tetap harus ditanami petani khususnya padi karena kebutuhan beras sangat besar. Petani bisa juga tetap tanam palawija dan buah menyesuaikan kultur wilayah setempat," lanjutnya.
Kondisi sawah yang sudah ditanami padi MT I juga ditemukan di sawah tadah hujan disejumlah wilayah. Usia tanam tanaman padi yang sudah ditanam tersebut bervariasi dan mayoritas masih dibawah 21 hari.
Bagas menjelaskan, perhitungan saat ini masih banyak sawah yang belum ditanami padi sesuai target karena petani sedang olah tanah atau baru saja panen padi MT III. Hal itu diketahui setelah petugas melakukan pendampingan langsung kepada petani. Selain itu petugas juga memantau dengan melihat kondisi sawah petani.
Untuk mempercepat proses tanam padi MT I juga dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dengan penggunaan alat pertanian modern (Alsintan). Petani menggunakan Alsintan baik saat olah tanah maupun nanti tanam padi. Penggunaan Alsintan tidak hanya untuk mempercepat saja, namun juga dikatakan Bagas mempermudah proses dalam sistem pertanian.
"Sekarang memang mengejar olah tanah dulu karena kebutuhan air terpenuhi dari saluran irigasi dan hujan. Selanjutnya tinggal tanam padi saja," lanjutnya.
Bagas Windaryatno mengatakan, kondisi sekarang stok air untuk pertanian melimpah. Hal ini terbantu dengan adanya peningkatan curah hujan sehingga tempat penampungan air seperti Dam Colo Nguter, Waduk Mulur dan sejumlah embung dapat terisi. Air tersebut dapat dialirkan melalui saluran irigasi ke lahan pertanian teknis.
Stok air melimpah juga terjadi di sawah tadah hujan setelah ada peningkatan curah hujan. Kondisi tersebut lebih baik dibanding sebelumnya sekitar pertengahan Desember 2023 mengingat saat itu masih terdampak cuaca panas ekstrem dampak fenomena alam El Nino.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memastikan stok air untuk pertanian terpenuhi setelah melakukan pemantauan wilayah dan pengecekan langsung. Sumber air juga masih bisa ditambah melalui sumur dalam yang telah tersedia. (Mam)