Kelelahan Saat Bertugas, Ketua KPPS di Boyolali Meninggal Dunia

Photo Author
- Minggu, 18 Februari 2024 | 12:30 WIB
Petugas KPPS ketika mendatangi kantor KPU Sleman (Atiek Widyastuti H)
Petugas KPPS ketika mendatangi kantor KPU Sleman (Atiek Widyastuti H)

Krjogja.com - BOYOLALI - Diduga kelelahan saat bertugas dalam pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) pada Rabu (14/2/2024) kemarin. Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7 Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali Didik Wahyudi (54) meninggal dunia.

Jenazah almarhum dimakamkan di pemakaman umum dukuh setempat pada Sabtu (17/2/2024) siang. Para pelayat baik tetangga maupun para petugas KPPS se-Desa Salakan turut melayat di rumsh duka di Dukuh Barengan RT 05 RW 0W, Desa Salakan.

Ketua PPS Desa Salakan, Parwadi mengaku kaget mendengar kabar duka tersebut. Dia tidak mengira ada petugas KPPS di wilayahnya meninggal dunia.
"Memang kalau kelelahan wajar. Namun kami tak menyangka sampai ada yang meninggal," kata Parwadi saat ditemui dirumah duka.

Dijelaskan, almarhum bertugas di TPS 7 Salakan. Sesuai ketentuan, dia bertugas mulai puk 07.00 - 13.00 untuk coblosan. Setelah istirahat, lalu dilanjutkan dengan penghitungan suara hingga pukul 23.00. Kemudian bersama petugas KPPS lainnya menyelesaikan berita acara atau administrasi.

"Pada pukul 00.30, almarhum mengeluh pusing dan perutnya mual. Oleh teman petugas KPPS, diminta untuk istirahat."jelasnya.

Dilanjutkan olehnya, pada pukul 01.15, petugas KPPS bermaksud menyerahkan logistik pemilu kembali ke sekretariat PPS Salakan. Almarhum bersikeras ikut sebagai bentuk tanggung jawabnya. Apalagi, dia merasa kondisi tubuhnya sudah kembali segar.
"Usai tugas, seluruh petugas pulang untuk istirahat di rumah masing- masing."kata dia.

Namun pada Jumat (16/2) pukul 17.00, almarhum mengeluh tidak enak badan. Oleh keluarganya, lalu dibawa ke rumah sakit. Sayang, jiwanya tak tertolong.
"Almarhum meninggal dinihari tadi, pukul 00.30."katanya.

Ditanya tentang riwayat penyakitnya, Parwadi menyatakan bahwa almarhum tidak memiliki riwayat penyakit yang membahayakan. Kondisniya sehat. Apalagi pihak PPS juga mewajibkan seluruh petugas KPPS melampirkan surat keterangan sehat dari dokter.
"Kadar gula darah, kolesterol dan kondosi jantung juga bagus."ujarnya.

Disinggung tentang jaminan ketenagakerjaan, pihaknya mengaku bahwa seluruh anggota PPS dan KPPS diikutkan dalam Jaminan Ketenagakerjaan.
"Tadi petugas dari Jaminan Ketenagakerjasn sudah menemui ahli waris untuk menyerahksm santuan sebesar Rp 42 juta."

Pihaknya juga mengaku terus memantau kondisi seluruh petugas PPS dan KPPS di wilayahnya. "Alhamdulillah, semua kondisinya sehat. Cuma masih ada beberapa petugas yang masih istirahat karena kelelahan." ungkapnya. (Mul)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X