Krjogja.com Sukoharjo Pemkab Sukoharjo menambah fasilitas sistem pertanian modern dengan pengadaan tiga unit drone untuk pemupukan dan pengendalian hama. Petani akan difasilitasi alat tersebut secara gratis dan mendapat pendampingan dari penyuluh pertanian demi peningkatan hasil produksi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (30/3) mengatakan, sistem pertanian di Kabupaten Sukoharjo terus berkembang menggunakan peralatan modern. Sejumlah alat mesin pertanian (Alsintan) telah digunakan disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo.
Pemkab Sukoharjo terbaru menambah fasilitas alat pertanian modern untuk petani berupa drone. Total ada tiga unit drone disediakan untuk membantu petani dalam kegiatan pemupukan dan pengendalian hama. Tiga unit drone tersebut nantinya akan diberikan sebagai fasilitas yang dipinjamkan kepada petani secara gratis.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo akan mengelola tiga unit drone dengan maksimal demi peningkatan hasil produksi pertanian. Petani nantinya saat akan menggunakan drone didata lebih dulu dan disiapkan alat serta petugas pendamping. Khusus untuk petugas pendamping tersebut berasal dari penyuluh pertanian bertugas membantu mengoperasikan drone yang akan digunakan.
Petani bisa menyampaikan ke penyuluh pertanian terdekat apabila akan menggunakan drone. Nantinya akan dilakukan penjadwalan lebih dulu. "Petani difasilitasi drone ini secara gratis dan tidak perlu bayar. Termasuk juga diberikan dengan pupuknya. Semua sudah dibantu Pemkab Sukoharjo," lanjutnya.
Keberadaan drone tersebut sangat penting untuk mendukung sistem pertanian modern guna meningkatkan hasil panen. Sebab kondisi sekarang petani membutuhkan waktu cepat dan biaya hemat untuk proses pemupukan. Terpenting juga terkait pengendalian hama. Drone yang digunakan dapat dimaksimalkan dan lebih efisien dalam membantu pekerjaan petani.
"Drone sangat efektif dan efisien dan menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi sangat penting mendukung pertanian modern," lanjutnya.
Satu unit drone yang disediakan memiliki kapasitas air 10 liter dan kapasitas batere 13-15 menit. Khusus untuk batere telah disediakan batere cadangan sehingga saat proses pemupukan bisa tuntas.
"Untuk penyediaan alat berupa drone sudah ada. Tinggal pelatihan tenaga saja. Para penyuluh pertanian sedang dilantih oleh petugas operator pabrikan drone," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, pelatihan sangat penting dilakukan mengingat alat yang digunakan mengandalkan kecanggihan teknologi. Penyuluh pertanian yang sudah mendapat pelatihan dan layak menerbangkan drone nantinya berhak mendapatkan sertifikat kelayakan terbang.
"Jadi penyuluh pertanian yang sudah mahir menerbangkan drone setelah mendapatkan pelatihan maka akan mendapat semacam SIM atau sertifikat kelayakan terbang," lanjutnya. (Mam)