KRjogja.com, KLATEN - Berjalan kaki bersama ratusan pendukung, Anggota DPRD Klaten, Aris Widiharto mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon bupati, ke DPC PDIP Klaten pada Rabu (29/5/2024).
Ia diantar ratusan kader PDIP diantaranya terdapat anggota DPRD, struktural pimpinan anak cabang (PAC) dari berbagai kecamatan, Barisan Puan Maharani, Satgas, dan Barisan Shiratal Mustaqim Samber Nyowo.
Aris Widiharto merupakan kader senior PDIP yang menjabat sebagai anggota DPRD Klaten selama 25 tahun. Ia memulai karir politik sebagai anggota DPRD sejak tahun 1999 hingga saat ini. Pada Pileg tahun 2024 tidak maju lagi sebagai caleg, untuk memberikan kesempatan pada kader-kader yuniornya.
Aris dan para pendukungnya mengenakan seragam PDIP, berjalan kaki sekitar setengah kilometer dari Jalan Rinjani Kelurahan Gayamprit hingga Kantor DPC PDIP. Sepanjang perjalanan hingga memasuki gerbang kantor DPC, para pendukung meneriakkan ‘Ora minggir tabrak”. Mereka juga membawa spanduk bergambar Aris sebagai bentuk memberikan dukungan pada Aris untuk menjadi bupati Klaten.
Pada kesempatan itu, para pendukung diwakili Eko Prasetyo memberikan buku Dibawah Bendera Revolusi. Dua buku yang sangat tebal tersebut dibeli dengan cara iuran oleh para pendukung.
Soetedjo, salah seorang pendukung mengatakan, dengan memberikan dua jilid buku yang berisi pandangan dan gagasan-gagasan presiden RI pertama, Bung Karno tersebut, berharap agar Aris bisa mengemban amanah dengan baik, dan bisa mewujudkan harapan para kader, anak-anak ideologis Bung Karno.
Di hadapan ratusan kader pendukungnya tersebut, Aris menyampaikan pidato politiknya dengan berapi-api. Kedatanganya ke kantor DPC PDIP untuk mengembalikan formulir pendaftaran karena panggilan ideologi.
Lebih lanjut Aris menjelaskan, demokrasi senantiasa berjalan, dan dalam waktu dekat akan menghadapi pemilihan bupati dan pemilihan gubernur secara serentak, yang akan didahului dengan proses internal partai. Aris berharap para pendukung menghargai proses internal dan menghargai apapun keputusan partai, karena salah satu yang menjadi ciri khas kader PDIP adalah taat terhadap instruksi partai.
“Mari kita songsong Pilkada 2024 mendatang dengan tagline panggilan ideologi. Ideologi negara ini memanggil saudara-saudara untuk kesejahteraan rakyat, untuk kaum Marhaen, untuk para petani, untuk rakyat kecil. Bukan lagi untuk mereka-mereka yang kaya akan harta benda,” tandas Aris pula. (Sit)
