Krjogja.com Sukoharjo Sawah dan tanaman padi disejumlah wilayah terendam banjir aakibat luapan sungai akibat curah hujan tinggi. Kondisi tanaman padi masih selamat dan tidak ditemukan kerusakan. Petani tetap diminta waspada banjir mengingat cuaca ekstrem hujan deras dan angin kencang sering melanda.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Senin (9/12) mengatakan, cuaca ekstrem hujan deras dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir terlihat dampaknya disektor pertanian. Namun demikian sifatnya masih ringan tidak sampai merusak.
Hujan deras membuat debit air sungai baik signifikan bahkan hingga meluap. Luapan air sungai tersebut sempat merendam tanaman padi disejumlah wilayah. Ketinggian air meredam tanaman padi bervariasi. Namun demikian, tanaman padi yang terendam air durasi waktunya hanya sebentar.
Baca Juga: Gandeng BNNP DIY, SDN Ngupasan Yogyakarta Adakan Sosialisasi Antinarkoba untuk Siswa
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memastikan dampak air sungai yang meluap dan merendam tanaman padi tidak lama hingga satu hari. Sebab air langsung surut setelah hujan deras reda.
"Sifatnya hanya limpasan saja. Air sungai meluap ke sawah dan sempat merendam tanaman padi hanya sebentar. Tidak sampai merusak dan tidak ditemukan kerusakan pada area sawah dan tanaman padi," ujarnya.
Lahan pertanian disejumlah wilayah rawan rusak terdampak bencana alam banjir dan angin kencang akibat cuaca ekstrem. Kerawanan tersebut membuat Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan pemantauan dan pendampingan petani. Langkah tersebut diambil sebagai upaya menjaga tanaman padi hingga panen dan menambah stok pangan daerah.
Baca Juga: Santri Jalanan Lakukan Aksi Damai, Dukung Miftah Maulana Tak Mundur Jadi Utusan Presiden Prabowo
Bagas mengatakan, memasuki musim hujan pemantauan terhadap lahan pertanian semakin diintensifkan. Petugas diterjunkan memberikan pendampingan kepada petani dan mengecek langsung kondisi tanaman pangan baik padi, palawija dan buah yang ditanam. (Mam)