PT Sritex Sudah Rumahkan 3.000 Karyawan

Photo Author
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 15:50 WIB
Pabrik Sritex.
Pabrik Sritex.


Krjogja.com Sukoharjo PT Sritex sudah merumahkan sebanyak 3.000 karyawan sejak putusan pailit dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang pada 20 Oktober 2024. Manajemen perusahaan terpaksa mengambil kebijakan tersebut untuk menjaga operasional dan keuangan.

Ancaman lebih besar lagi kemungkinan bisa terjadi pasca keluarnya putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak permohonan kasasi terkait status pailit yang sebelumnya ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang. Manajemen PT Sritex akan mengambil langkah hukum berupa Peninjauan Kembali (PK).

Direktur Utama PT Sritex Iwan Kurniawan Lukminto, Sabtu (21/12) mengatakan, PT Sritex tidak mempunyai pilihan lain selain mengambil kebijakan merumahkan 3.000 karyawan pasca putusan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang. Sebanyak 3.000 karyawan tersebut berasal dari perusahaan di PT Sritex grup yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries dan PT Primayudha Mandiri Jaya.

PT Sritex mengambil keputusan merumahkan 3.000 karyawan sebagai dampak dari tekanan finansial dan operasional yang dihadapi perusahaan. Para karyawan yang dirumahkan sebelumnya sudah mendapatkan pemberitahuan resmi dari pihak perusahan mengenai kondisi yang dihadapi PT Sritex setelah ditetapkan status pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang.

"Karyawan yang sudah dirumahkan ada sekitar 3.000 karyawan. Secara berkala kami terus review sampai kapan kami bisa bertahan," ujarnya.

Iwan Kurniawan Lukminto menjelaskan, review dilakukan PT Sritex karena ruang gerak perusahaan semakin sempit. Sedangkan dari sisi kurator saat ini belum bisa memberikan kepastian mengenai Going Concern.

"Going Concern ini sebetulnya sangat kami butuhkan untuk bisa memastikan keberlangsungan usaha," lanjutnya.

Iwan Kurniawan Lukminto menambahkan, saat ini PT Sritex juga sedang berjuang keras mempertahankan operasional perusahaan. Hal ini terkait ketersediaan bahan baku semakin menipis.

Ketersediaan bahan baku sangat penting agar pihak perusahan tetap beroperasi. PT Sritex juga sedang berupaya mengelola bahan baku yang tersisa agar tetap dapat dimanfaatkan secara maksimal.

"Kami terus berusaha keras menjaga agar operasional perusahaan tetap berjalan. Ketersediaan bahan baku terus menipis," lanjutnya.

PT Sritex juga dihadapkan masalah stok bahah baku impor telah habis. Bahan baku tersebut seperti bahan kimia. Pihak perusahaan sekarang masih berusaha mencari lokal.

Koordinator serikat pekerja Sritex Grup Slamet Kaswanto mengatakan, ada beberapa operasional yang saat ini sudah tidak berjalan. Hal ini berdampak pada karyawan yang bekerja disana.

"Sudah ada yang off karena bahan baku habis. Dari perusahaan juga tidak bisa mendatangkan karena ada aturan dari bea cukai," ujarnya.

Slamet Kaswanto memperkirakan stok bahan baku akan habis total di PT Sritex sekitar satu bulan kedepan. Hal ini disebabkan karena pihak perusahan tidak bisa mendatangkan bahan baku lagi. (Mam)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X