KRJogja.com - SUKOHARJO - Jalur mudik Lebaran bebas dari kendaraan angkut bertonase berat dan berukuran besar. Kendaraan yang diperbolehkan melintas khusus pemudik dan kendaraan mengangkut kebutuhan pokok pangan dan bahan bakar minyak dan gas. Petugas akan melakukan pemantauan dan pengaturan lalu lintas kendaraan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Toni Sri Buntoro, Rabu (26/3) mengatakan, sudah ada larangan bagi kendaraan angkut bertonase berat dan berukuran besar melintas di jalur mudik dan balik Lebaran 2025. Larangan diberlakukan mengingat jalur tersebut sepenuhnya untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran.
Baca Juga: Libur Lebaran 2025 Pelayanan RSUD Temanggung Tetap Jalan
Larangan melintas sudah diterapkan petugas ada momen mudik dan balik Lebaran 2025. Selama waktu yang telah ditentukan diminta kendaraan angkut bertonase berat dan berukuran besar dilarang melintas di jalur mudik dan balik Lebaran.
Kendaraan angkut yang dilarang tersebut seperti truk petikemas, truk mengangkut material bangunan dan galian tanah dan lainnya. Mereka dilarang melintas dan diminta menghentikan sementara aktivitas di jalur mudik dan balik Lebaran.
Kendaraan angkut bertonase berat dan berukuran besar yang hanya diperbolehkan melintas yakni mengangkut logistik bahan pangan, gas, minyak dan kebutuhan pemilu 2025. Pengecualian tersebut sudah menjadi kebijakan pemerintah dan diterapkan disemua daerah.
"Ada pengecualian truk pengangkut logistik pangan, gas, minyak. Selain itu kendaraan angkut bertonase berat dan berukuran besar dilarang melintas di jalur mudik dan balik Lebaran 2025," ujarnya.
Kendaraan angkut bertonase berat dan berukuran besar apabila dipaksakan melintas di jalur mudik dan balik dikhawatirkan sangat berpengaruh pada kelancaran arus lalu lintas. Sebab jalan akan menjadi penuh mengingat ukuran kendaraan tersebut besar dan membawa muatan berat. Hal ini berdampak pada kerawanan kemacetan lalu lintas kendaraan.
"Dishub Sukoharjo bersama petugas terkait lain akan melakukan pemantauan dan pengaturan arus lalu lintas mudik dan balik Lebaran 2025," lanjutnya.
Dishub Sukoharjo juga akan melakukan rekayasa lalu lintas disejumlah wilayah. Fokus utama dilakukan di jalur Kartasura mengingat disaat merupakan titik pertemuan semua kendaraan dari sejumlah daerah seperti Jakarta, Semarang dan Yogyakarta. Kepadatan arus lalu lintas kendaraan tinggi juga dipengaruhi karena adanya pintu tol Ngasem.
"Titik utama kerawanan kemacetan di simpang tiga bundaran tugu Kartasura. Disana sudah ada Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran 2025 di lahan bekas terminal bus Kartasura. Penempatan dilakukan agar petugas dengan cepat melakukan pengaturan lalu lintas," lanjutnya.
Dishub Sukoharjo sudah menyiapkan sebanyak 74 personil yang akan bertugas pada pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2025. Petugas tersebut sudah dibagi akan ditempatkan bertugas di lapangan.
Sebanyak 74 personil Dishub Sukoharjo nantinya akan bergabung dengan tim gabungan pada pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025. Penempatan dilakukan salah satunya di Pospam.