KRJogja.com - BOYOLALI - Warga lereng Gunung Merapi tepatnya di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah punya tradisi unik, setelah Lebaran Idul Fitri H+7 atau syawalan. Warga lereng Gunung Merapi tersebut mengarak hewan ternaknya keliling kampung.
Ratusan ekor ternak warga, baik sapi maupun kambing, dikeluarkan dari kandangnya. Digembala atau diarak keliling kampung. Sebelum mengarak hewan ternak keliling kampung. Tradisi diawali dengan kenduri ketupat yang diikuti warga. Semua warga membawa ketupat berbagai jenis berikut lauk pauknya. Setelah didoakan, barulah warga makan bersama.
Baca Juga: Luas Lahan Tanam Padi Karanganyar 57.855 Hektare
Ketua Rukun Warga (RW) 04,Desa Sruni, Jaman mengatakan setelah kenduri ketupat, warga kemudian pulang ke rumahnya masing-masing. Selanjutnya mereka mengeluarkan sapi untuk diarah keliling kampung. Sejumlah sapi pun tampak didandani, dengan diberi kalung ketupat dan diberi minyak wangi. Sapi-sapi juga diberi makan ketupat.
“Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun sejak jaman nenek nenek moyang dulu dan sampai saat ini masih dilestarikan oleh warga di sini,” kata Jaman, disela-sela acara Senin (7/4/2025).
Dikatakan lebih lanjut, tradisi angon sapi ini merupakan tradisi tahunan. Digelar di akhir perayaan Lebaran atau di H+7 Lebaran, bertepatan dengan kupatan atau syawalan. Sehingga oleh masyarakat setempat juga biasa disebut bakdo kupat dan bakdo sapi.
Baca Juga: Kata Pieter Huistra, PSS Bisa Kembali Berlatih di Stadion Maguwoharjo
Bakdo kupat karena hari ini warga juga menggelar kupatan, dan bakdo sapi karena tradisi ini warga membawa ternak sapinya keluar kandang digembala keliling kampung.
“Tradisi ini juga sebagai wujud syukur kepada Allah, yang telah melimpahkan rezeki kepada masyarakat disini melalui hewan-hewan ternak warga maupun hasil bumi,” kata dia. (Mul)