Prabowo Geram, Perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung Tindak Pengoplos Beras

Photo Author
- Senin, 21 Juli 2025 | 20:30 WIB
Presiden Prabowo resmikan Kopdes Merah Putih di Desa Bentangan.
Presiden Prabowo resmikan Kopdes Merah Putih di Desa Bentangan.

 

KRjogja.com - KLATEN - Presiden RI Prabowo Subianto geram dan memerintahkan Kapolri serta Jaksa Agung untuk mengusut tuntas produsen beras oplosan yang telah merugikan rakyat sebesar Rp 100 triliun per tahun. Bahkan Presiden mengancam akan menyita penggilingan-penggilingan padi yang memproduksi beras oplosan tersebut.

Hal itu ditegaskan Presiden saat meresmikan peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang dipusatkan di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

"Saya mendapat laporan, beras biasa diberi label premium lalu dijual Rp 5 ribu lebih mahal dari HET. Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung, usut, tindak. Kalau mereka kembalikan yang Rp 100 triliun OK, kalau tidak kembalikan, sikat. Ini hanya dinikmati 4 atau 5 pengusaha saja," tegas Presiden.

Baca Juga: Hasil Ujicoba Belum Memuaskan, Van Gastel Soroti Lini Pertahanan PSIM

Lebih lanjut Presiden menilai tindakan tersebut menikam rakyat dari belakang. Sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat, untuk menjadikan bangsa terus lemah dan miskin.

Terkait peluncuran 80.000 kelembagaan koperasi desa merah putih tersebut, Presiden menilai sebagai hari bersejarah dalam memulai usaha besar. Koperasi dianggap sebagai sarana untuk berdaya, untuk mencapai kemerdekaan sejati.

"Jika rakyat kita masih ada yang lapar, rakyat kita masih miskin, kita belum merdeka. Bangsa yang merdeka adalah yang bisa menjamin, memberikan kehidupan yang layak bagi seluruh rakyatnya. Pejuang-pejuang kemerdekaan kita, dari awal mereka membentuk koperasi, serikat-serikat dagang," kata Presiden.

Baca Juga: Dalam Dua Hari, Tiga Warga Bantul Meninggal Tidak Wajar

Lebih lanjut presiden mengemukakan, saat ini Bangsa Indonesia menghadapi berbagai macam kendala dan permainan. Antara lain dicontohkan, pupuk bersubsidi langka dan tidak sampai ke petani, volume minyak goreng dikurangi, maupun beras oplosan.

“Laboratorium untuk cek mutu beras sudah ada. Bisa dengan cepat kita melacak permainan-permainan seperti itu,” tegas Presiden di hadapan ribuan kepala desa. (Sit)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X