Krjogja.com - SUKOHARJO - Polres Sukoharjo berhasil menangkap dua remaja pelaku pembacokan ustadz muda di wilayah Kecamatan Kartasura. Kedua pelaku masih dibawah umur berstatus pelajar. Pengungkapan ini mengejutkan polisi membuktikan bahwa fenomena kekerasan jalanan saat ini sudah bergeser tidak lagi hanya melibatkan kelompok kriminal dewasa tapi juga remaja.
Kapolsek Kartasura AKP Tugiyo, mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, Kamis (31/7) dalam keterangannya mengatakan, setelah tiga hari buron, dua remaja yang diduga terlibat dalam aksi pembacokan terhadap seorang ustadz muda di kawasan Kartasura, akhirnya berhasil diamankan oleh jajaran Polsek Kartasura bersama Unit Resmob Polres Sukoharjo pada Rabu (30/7) malam. Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan jalanan yang melibatkan pelajar di bawah umur.
Baca Juga: UMUKA Solo Siapkan Buka 7 Prodi Baru
Kedua pelaku yang berhasil diringkus yakni FD alias Kempros (16), warga Banjarsari, Solo dan RF (16), warga Colomadu, Karanganyar. Keduanya masih berstatus sebagai pelajar dan diyakini terlibat langsung dalam penyerangan terhadap korban, Muhammad Hanif Almi (29), seorang ustadz muda sekaligus anggota Kokam asal Makamhaji, Kecamatan Kartasura.
AKP Tugiyo menjelaskan bahwa insiden terjadi pada Minggu (27/7) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu korban tengah mengendarai sepeda motor untuk menjemput temannya guna menghadiri kegiatan pengajian di daerah Sidan, Kecamatan Mojolaban.
“Namun di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Ahmad Yani Kartasura depan RM Suharti, korban justru harus berhadapan dengan dua kelompok remaja bersenjata tajam yang tengah terlibat bentrok. Korban menjadi sasaran salah sasaran dan terkena sabetan senjata tajam jenis corbek yang mengoyak helm dan melukai lehernya,” ungkap AKP Tugiyo, Kamis (31/7).
Baca Juga: Bantu Kesulitan Air, Perumda Air Minum Siapkan Pemasangan Gratis
Korban yang mengalami luka serius segera dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Kartasura. Beruntung, nyawanya masih dapat diselamatkan berkat penanganan medis yang cepat.
Dari hasil penyelidikan dan pengejaran intensif, petugas berhasil mengidentifikasi dua pelaku dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebilah corbek sepanjang 1,2 meter bergagang kayu, satu kaos hitam bertuliskan "Siksa Kubur", serta celana panjang warna hijau tua yang diduga digunakan pelaku saat kejadian.
“Mirisnya, seluruh pelaku masih usia remaja dan semestinya masih duduk di bangku sekolah. Ini membuktikan bahwa fenomena kekerasan jalanan saat ini sudah bergeser, tidak lagi hanya melibatkan kelompok kriminal dewasa, tapi juga remaja,” jelas AKP Tugiyo.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, namun dengan pendekatan khusus sesuai UU Sistem Peradilan Pidana Anak. Penanganan perkara akan dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukoharjo.
Sebagai catatan, kasus ini bukan yang pertama kali terjadi. Dalam sepekan terakhir, Polsek Kartasura juga mengungkap kasus penusukan terhadap seorang pengemudi ojek online, yang pelakunya juga seorang remaja.
“Kami mengimbau kepada para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka, termasuk memantau aktivitas dan penggunaan gawai. Jangan sampai kelalaian kita sebagai orang tua justru menjadi awal dari tragedi,” pungkas Kapolsek Kartasura. (Mam)
