Gotong Royong Desa dan Kampus Cegah Stunting dengan Pendekatan Holistik

Photo Author
- Sabtu, 20 September 2025 | 23:15 WIB
  Tim pengabdi bersama masyarakat dan kader kesehatan Kecemen Klaten   (ISTIMEWA)
Tim pengabdi bersama masyarakat dan kader kesehatan Kecemen Klaten (ISTIMEWA)

 

KR Jogja.com, KLATEN - Stunting masih menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi bangsa. Data menunjukkan anak yang tumbuh dengan stunting tidak hanya mengalami hambatan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif yang berpengaruh pada kualitas hidupnya kelak.


Melihat urgensi ini, tim dosen dari STIKes Guna Bangsa Yogyakarta dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta berkolaborasi melaksanakan kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Optimalisasi Holistik Pencegahan Stunting Berbasis Family Centered Nursing dan GOBI-3F sebagai Sinergi Mewujudkan SDGs dan Asta Cita Indonesia Emas 2045.” Kegiatan yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi pada 2025 ini dilaksanakan di Desa Kecemen Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten.


Kegiatan melibatkan kader kesehatan, masyarakat serta pemerintah desa melalui Focus Group Discussion (FGD), pelatihan, ceramah, hingga roleplay.


"Kegiatan ini memberi penekanan manfaat nyata, yakni kader lebih terampil dalam pemantauan tumbuh kembang anak. Ibu-ibu memperoleh pengetahuan gizi, kesehatan jiwa serta keterampilan komunikasi keluarga. Begitu juga masyarakat mendapat akses informasi tentang imunisasi, deteksi dini tumbuh kembang, dan pola pengasuhan sehat," tutur salah satu tim pengabdi, Eltanina Ulfameytalia Dewi dari STIKes Guna Bangsa Yogyakarta didampingi Joko Santoso (UST) dan Rista Islamarida (STIKes Guna Bangsa), Sabtu (20/9/2025).


Ditambahkan, program ini menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting. Dengan sinergi antara masyarakat desa, kader kesehatan dan akademisi, diharapkan akan tercipta perubahan perilaku sehat yang berkelanjutan.


“Langkah kecil di Desa Kecemen ini kami harap menjadi inspirasi desa lain untuk berkolaborasi mencegah stunting. Generasi sehat hari ini adalah modal menuju Indonesia Emas 2045. Mahasiswa juga memiliki peran penting dalam upaya mencegah stunting ini untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat,” ungkap Eltanina.


Sementara Kepala Desa Kecemen Sri Rambati menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya program ini. Menurutnya kader dan warga jadi lebih paham mencegah stunting sejak dini.


Sedang kader mitra Sri Harningsih mengungkapkan, masyarakat merasa terbantu dengan adanya pelatihan. Pihaknya mengaku bisa mengolah bahan pangan lokal menjadi MPASI sehat dan tahu cara mengukur pertumbuhan anak dengan benar. (Feb)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X