Krjogja.com - KLATEN – Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto menutup Program Sambung Rasa tahun 2025 dengan kegiatan terakhirnya di Gedung Serbaguna Pringgodani Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Rabu (12/11/2025). Program tersebut akan dilanjutkan tahun 2026 dengan sasaran yang lebih luas.
Penutupan program Sambung Rasa ditandai dengan tradisi makan bubur sumsum bersama. Bubur sumsum adalah hidangan penutup dalam tradisi Jawa yang memiliki filosofi mendalam sebagai simbol rasa syukur, terima kasih, dan kesetaraan.
Baca Juga: Untuk Mengelabuhi Warga, Pencuri Sepeda Motor Memakai Jilbab
Tradisi ini acapkali disebut “Sumsuman” dan menjadi penutup rangkaian acara atau kegiatan. Lewat tradisi ini diharapkan semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut kembali bersemangat.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran perangkat daerah Kabupaten Klaten yang terlibat dalam pelaksanaan program serap aspirasi ini. Ia menilai program tersebut berjalan efektif dan mendapatkan sambutan hangat oleh masyarakat.
“Sambung Rasa di 26 kecamatan telah terlaksana. Alhamdulillah responnya luar biasa, kami sangat bersyukur. Insya Allah program ini akan kami lanjutkan di tahun 2026,” kata bupati.
Baca Juga: Puncak Arus mudik Natal 2025 Diperkirakan 19–20 Desember 2025, Arus balik 3–4 Januari 2026
Menurut bupati, sepanjang tahun 2025, aspirasi terkait infrastruktur yang paling mendominasi. Hal tersebut selanjutnya akan menjadi prioritas Pemkab Klaten dalam mewujudkan aspirasi masyarakat.
“Setiap usulan yang masuk akan menjadi bahan acuan bagi kami untuk menentukan program prioritas ke depannya,” tambah bupati.
Selain aspirasi, lewat Sambung Rasa, ia juga melihat banyak potensi yang dimiliki desa dan dapat menjadi pemicu pembangunan bagi pemerintah desa lainnya di Klaten.
“Salah satu contohnya di Pandes ini. Kita bisa melihat bagaimana Pemdes Pandes memaksimalkan anggaran yang dimilikinya untuk meningkatkan potensi wilayah. Terbukti, meski tanpa potensi wisata, ekonomi masyarakat dapat bergulir lewat Bumdes dan koperasi desanya,” jelas bupati pula. (Sit)