Krjogja.com - SUKOHARJO - Kabupaten Sukoharjo mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. Keberhasilan tersebut menjadi modal penting sekaligus jaminan untuk masyarakat terpenuhi kebutuhan pangan. Disisi lain, hasil panen padi melimpah mampu kenaikan kesejahteraan petani.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuka kegiatan pembinaan kelembagaan petani dalam rangka mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern di pendapa kantor Kecamatan Polokarto, Senin (20/3) mengatakan Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak Pandemi Covid-19 dan anomali iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. Sedangkan realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 kuintal/hektar GKG.
Etik Suryani melanjutkan, kabar gembira disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional, bahwa untuk Harga Pembelian Pemerintah (HPP) mengalami kenaikkan untuk Gabah Kering Panen di tingkat petani Rp. 5.000,- dan ditingkat penggilingan Rp 5.100,- sedangkan Gabah Kering Giling di penggilingan Rp 6.200,- dan di Gudang Perum Bulog Rp 6.300,-. Semoga Peraturan Perundang-Undangannya segera disahkan, sehingga dapat segera diberlakukan.
[crosslink_1]
Keberhasilan Kabupaten Sukoharjo dalam mempertahankan surplus beras ini tentunya tidak lepas dari peran serta petani dalam mendukung semua program pemerintah dan berkolaborasi dengan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan dalam mendampingi petani. Oleh karena itu pembinaan kepada petani secara menyeluruh harus selalu kita lakukan agar setiap kendala sekecil apapun ditingkat petani dapat diselesaikan, sehingg ancaman gagal panen dapat dicegah semaksimal mungkin.
"Saya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi pelaksanaan program-program pertanian khususnya dalam hal peningkatan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, agar kedepannya semua program dapat terlaksana dengan baik dalam rangka mewujudkan Kabupaten Sukoharjo yang Lebih Makmur Lagi," ujarnya.
Inovasi dalam penyediaan benih berkualitas sangat diharapkan sehingga dapat memotivasi petani untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan alat mesin pertanian harus terus kita lakukan agar Kabupaten Sukoharjo tidak hanya surplus beras, namun juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Sukoharjo pada umumnya. (Mam)