Krjogja.com - KLATEN - Jajaran Polres Klaten dan wartawan memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 dengan melakukan bakti sosial di Pondok Yatim Putra, Jatinom, Klaten, Rabu (8/02/2023).
Selain memberikan bantuan sembako, sound system dan lainya, kepada Pondok tersebut, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis serta pemberian uang saku untuk para anak yatim.
Kapolres AKBP Eko Prasetyo dan Ketua Bhayangkari juga memberikan kado istimewa untuk para wartawan. Yakni nasi tumpeng dan kue tart yang dibuat sendiri oleh Ketua Bhayangkari, Ipda Rina Eko Prasetyo. Ipda Rina memotong kue tart tersebut dan menyuapkan langsung kepada salah seorang perwakilan wartawan. “Ini ada kado istimewa untuk teman-teman wartawan. Kue tart ini dibuat sendiri oleh istri saya,” kata Kapolres.
Kapolres mengemukakan, perayaan HPN dilakukan jajaranya sebagai bentuk terimakasih atas sinergi, masukan dan kritik dari pers pada Polres Klaten. “Terimakasih pada teman-teman media atas masukan dan krtitiknya. Mari kita bersama membangun Klaten ke depan agar lebih maju. Mohon maaf jika ada tuur kata dan perilaku kami yang kurang berkenan,” tambah Kapolres.
Koordinator Daerah PWI Surakarta, Djoko Sardjono, mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Klaten dan jajaran yang setiap tahun mendukung penyelenggaraan peringatan HPN. “Peringatan HPN 2023 dengan tema: Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat, diselenggarakan di Kota Medan, Sumatra Utara. Puncak acara HPN pada tanggal 9 Februari 2023,” kata Djoko Sardjono.
Penghuni pondok yatim putra Jatinom, Purnomo, mengaku sudah hampir setahun tinggal di pondok tersebut bersama dengan teman-temanya. Ia sekarang sudah kelas XII di SMP Muhammadyah Jatinom. Ia menetap di pondok, dan pulang ke rumah di Karangsari, Pandeyan, Jatinom, satu kali setiap sebulan.
Hal senada dikatakan Sony Setiawan, yang juga duduk di kelas XII SMP 2 Muhammadyah Jatinom. Anak dari Desa Beteng, Jatinom ini juga sudah hampir setahun tingal di pondok.
Salah seorang pengelola Pondok Yatim Putra, Jatinom, Ahmad Zaini mengemukakan, pada awalnya terdapat sekitar 30 anak yatim yang tinggal di pondok, namun sekarang tinggal 22 anak.
Rata-rata kelas XII, XIII, dan IX SMP. Seluruh biaya hidup dan biaya sekolah dipenuhi oleh pondok. Mereka berasal dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Jatinom, dan kecamatan lain seperti karangnongko, Kemalang, Tulung, dan Karanganom. (Sit)