klaten

Membludak, Massa Berebut Apem Yaqowiyu di Klaten

Jumat, 16 September 2022 | 17:23 WIB
Rela desak-desakan demi mendapatkan apem yaqowiyu.

Krjogja.com - KLATEN - Puluhan ribu massa berebut apem di Oro-oro Tarwiyah, Sendang Plampeyan Kompleks Makam Ki Ageng Gribig, Jatinom, Klaten, JawaTengah, Jumat (16/9/2022). Acara sebaran apem pada puncak Saparan tersebut, dihadiri Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang sekaligus mengawali penyebaran apem.


Bupati Klaten Hj Sri Mulyani mengemukakan, panitia menyiapkan sekitar 6 ton apem untuk dibagikan kepada masyarakat dengan cara disebar di Oro-oro Tarwiyah tersebut. Dengan kegiatan tersbeut, Bupati berharap masyarakat semakin dipersatukan dengan keguyuban dan gotong-royong.


“Maknanya bagaimana kita berbagi seperti yang pernah dilakukan Ki Ageng Gribig pada masanya. Saya berharap kegiatan ini menjadi potensi wisata religi di Klaten dan menumbuhkan ekonomi rakyat,” kata Sri Mulyani.


Sebelumnya, pada Kamis (15/9/2022) malam Airlangga Hartarto menghadiri Haul, Dzikir, Shalawat Kiai Ageng Gribig.


Airlangga yang merupakan keturunan dari Ki Ageng Gribig ini menuturkan, haul Kiai Ageng Gribig setiap tahun digelar untuk mengenang ulama besar zaman kerajaan Mataram, yang bernama asli Wasibagno Timur.


“Kami dan keluarga besar setiap tahun secara rutin mengadakan Haul Kiai Ageng Gribig setiap bulan Safar. Ini adalah pesan dari orang tua kami, dan dari buyut-buyut kami,” tutur Airlangga saat memberi sambutan acara Haul, Dzikir, dan Shalawat Kiai Ageng Gribig.


Menurut Airlangga, Kiai Ageng Gribig hidup pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo Mataram. Dikenal sebagai wali besar pada zamannya yang konsisten berdakwah dengan penuh kelembutan, ramah, tegas, serta efektif menyentuh hati masyarakat. Kakek buyutnya merupakan ulama besar yang menggunakan metode dakwah unik di Klaten. Salah satunya, yakni membagikan kue apem sembari membaca wirid Yaa Qowiyyu .


Pengunjung puncak acara Yaqowiyu tahun ini benar-benar membludak, setelah dua tahun vakum karena pandemi. Mereka berasal dari berbagai daerah sekitar Klaten. Ny Ngatmi, warga Solo mengaku datang bersama teman-temnya dengan menumpang sepur kelinci.


DIa tidak bisa berdesakan diantara puluhan ribu massa untuk memperebutkan apem, karena takut terinjak-injak. Sehubungan itu, ia memilih membeli beberapa bungkus apem yang dijajakan oleh warga di sepanjang jalan. “Pingin ikut rebutan apem tapi takut terinjak-injak. Datang ke sini bersama teman-teman naik sepur kelinci,” kata Ny Ngatmi. (Sit)

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB