SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan pendampingan peternak setelah Idul Adha selesai terkait peningkatan populasi hewan ternak di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Para peternak diminta tidak mendatangkan hewan ternak dari luar daerah. Peningkatan populasi dilakukan dengan mengandalkan hewan ternak lokal.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Rabu (13/7/2022) mengatakan, para peternak sekarang usai Idul Adha dipastikan sedang berusaha meningkatkan populasi hewan ternaknya. Sebab banyak hewan ternak laku terjual dan disembelih saat Idul Adha. Kondisi tersebut membuat hewan ternak yang dimiliki para peternak berkurang banyak. Disisi lain, peternak mendapatkan untung lebih dari hasil penjualan.
Para peternak berusaha mengembalikan usaha ternaknya dengan meningkatkan populasi hewan ternak dengan beragam cara. Namun demikian, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta kepada peternak agar tidak mendatangkan hewan ternak dari luar daerah ditengah wabah PMK. Sebab mendatangkan hewan ternak dari luar daerah dikhawatirkan bisa memicu penyebaran PMK.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta pada peternak meningkatkan populasi dengan mengandalkan hewan ternak yang dimiliki sekarang. "Pengembangbiakan untuk meningkatkan populasi hewan ternak bisa dilakukan peternak dengan hewan ternak lokal lebih aman dibanding mendatangkan hewan ternak dari luar daerah ditengah wabah PMK," ujarnya.
Para peternak akan mendapat pendampingan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dalam meningkatkan populasi hewan ternak. Petugas mendampingi secara penuh dengan tujuan menambah kembali populasi hewan ternak setelah sebelumnya banyak yang disembelih saat Idul Adha.
Peningkatan populasi hewan ternak dilakukan untuk menjamin kebutuhan daerah. Disamping itu membantu pemenuhan tingkat nasional. Hal ini penting mengingat Kabupaten Sukoharjo mampu swasembada daging sapi. Disisi lain, populasi hewan ternak juga melimpah.
"Masih kami data rinciannya, kondisi sekarang masih ada berapa hewan ternak dan kemarin berapa yang disembelih saat Idul Adha," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memperkirakan ada ribuan hewan ternak baik sapi, kambing dan domba yang disembelih saat Idul Adha. Angka tersebut ditegaskan, dapat dipulihkan peternak dalam jangka waktu tidak lama dan mampu memenuhi kebutuhan Idul Adha tahun berikutnya.
"Kebutuhan pangan termasuk hewan ternak dan daging sapi jadi prioritas daerah. Sektor peternakan tetap mendapat perhatian penuh dengan terus melakukan pengembangan ternak," lanjutnya.
Bagas menambahkan, ditengah wabah PMK para peternak sudah mendapatkan sosialisasi dan edukasi dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Hewan ternak juga sudah mendapatkan vaksin PMK sebagai bagian pencegahan penyebaran penyakit.
"Peningkatan populasi hewan ternak tetap dilakukan dan kewaspadaan penuh PMK juga kami lakukan," lanjutnya.
Kondisi di Kabupaten Sukoharjo banyak terdapat ternak tersebar disejumlah wilayah. Sentra ternak dilakukan dengan menggunakan sistem klaster. Selain itu banyak juga warga memiliki usaha ternak sendiri seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.
Bagas mengatakan, keberadaan usaha ternak tersebut sangat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Sebab warga yang sebelumnya kurang mampu dapat terangkat dan memiliki usaha dengan pendapatan besar. Disamping itu, usaha ternak tersebut berdampak pada pemenuhan kebutuhan hewan ternak dan daging di daerah dan nasional. (Mam)