SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Serangan hama wereng semakin ganas dan merusak tanaman padi petani seluas ratusan hektare tersebar disejumlah wilayah. Akibatnya membuat petani mengalami kerugian besar. Kondisi tersebut membuat petani melakukan pemberantasan hama wereng dengan cara penyemprotan massal. Petani juga masih berharap bantuan pemerintah menangani masalah tersebut.
Petani Desa Bakipandeyan, Kecamatan Baki, Suripto, Minggu (30/8), mengatakan, tanaman padi miliknya seluas 1.000 meter persegi dari total 2.500 meter persegi rusak parah akibat serangan hama wereng. Kerusakan sama juga terjadi terhadap tanaman padi milik petani lain di wilayahnya. Akibat kondisi tersebut membuat petani pasrah mengingat kerusakan terjadi terhadap tanaman padi siap panen. "Tanaman padi saya rusak banyak dan menurunkan hasil panen. Gabah yang didapat turun drastis akibat serangan hama wereng," ujarnya.
Suripto mengaku, masih beruntung bisa melakukan panen padi ditengah serangan hama wereng yang ganas. Sebab beberapa tanaman padi petani lain kondisinya masih banyak yang lebih parah. "Saya sengaja panen cepat satu minggu dari waktu normal setelah melihat kondisi tanaman padi terserang hama wereng parah," lanjutnya.
Serangan hama wereng kali ini dikatakan Suripto sangat cepat. Sebab dalam waktu hanya beberapa hari saja luasan lahan tanaman padi bisa rusak sangat banyak. Disisi lain usaha penyemprotan untuk pemberantasan tidak sebanding.
Petani Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Widodo, mengatakan, serangan hama wereng terjadi disemua hamparan sawah di wilayahnya. Hama wereng membuat tanaman padi mengalami kerusakan dari tingkat ringan, sedang dan berat. Kerusakan parah membuat petani rugi besar karena hasil panen mengalami penurunan signifikan.
"Kualitas gabah juga turun setelah tanaman padi diserang hama wereng. Hasil panen saya hanya laku Rp 4.000 per kilogram saja, padahal hasil panen sebelumnya bisa laku Rp 4.700 per kilogram," ujarnya.
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, mengatakan, serangan hama wereng sudah berlangsung sejak awal tahun lalu hingga sekarang. Petani merasakan serangan tersebut mulai musim tanam I (MT I) padi dan sekarang memasuki MT II padi.
Petani sudah melakukan usaha berupa penyemprotan akibat serangan hama wereng tersebut. Salah satunya seperti dilakukan di wilayah Desa Pranan, Kecamatan Polokarto. Penyemprotan massal dilakukan petani di lahan seluas sekitar 135 hektare. (Mam)