klaten

Soroti Perahu Rawa Jombor, Agus Riyanto: Itu Berbahaya

Kamis, 27 Agustus 2020 | 20:36 WIB
Perahu beroperasi di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Bayat, Klaten. (Foto: Indratno Eprilianto)

KLATEN, KRJOGJA.com - Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten kini semakin ramai pengunjung pada masa pandemi Covid-19. Salah satu daya tarik di wilayah itu yakni perahu yang beroperasi dari pagi sampai malam.

Ketua Komisi II DPRD Klaten Agus Riyanto memandang perahu yang beroperasi di Rawa Jombor kurang memenuhi protokol kesehatan pencegahan pesebaran Covid-19, selain itu juga kurang menerapkan protokol keselamatan.

"Di Rawa Jombor ramai. Ramai untuk apa? Pada berlibur kesitu dan salah satunya berperahu. Nah itu berbahaya. Pertama, tidak mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kedua, tidak mengikuti protokol keselamatan," ujarnya, Kamis (27/08/2020).

Dijelaskan, pada aktivitas perahu Rawa Jombor, pengunjung yang naik berdempetan, tak berjarak. Hal ini tentu rawan penularan Covid-19. Selain itu tidak ada pengamanan dari tim rescue dan tak dilengkapi alat keamanan seperti pelampung dan lainnya.

"Itu (perahu) tidak ada alat pelampung, itu kalau nggoling selesai. Contoh yang pakai protokol keselamatan adalah Umbul Pluneng dan Umbul Ponggok, meski hanya kolam renang tapi ada tim rescue-nya. Sedangkan di Rawa Jombor yang areanya lebih luas tapi kurang menjaga keselamatan penumpang," jelasnya.

DPRD, lanjut Agus, tidak melarang aktivitas perahu di Rawa Jombor sepanjang memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan. Pihaknya meminta pemerintah untuk segera menyikapi hal tersebut. Begitu juga pengelola perahu diminta untuk mengutamakan keselamatan penumpang.

"Kami tidak melarang atau tidak mengizinkan, enggak. Sepanjang menaati protokol kesehatan dan keselamatan tidak masalah beroperasi. Kami minta eksekutif untuk lebih memperhatikan," tandasnya.

Sementara itu, salah satu pengelola perahu Rawa Jombor, Surono (48), menuturkan dirinya memiliki dua perahu yang dioperasikan di Rawa Jombor. Perahu pertama berkapasitas 20 orang. Sedangkan perahu kedua berkapasitas 40 orang. Ia menjamin perahu miliknya aman.

"Keamanan perahu terjamin karena menggunakan gabus peti kemas. Bahan ini lebih aman dari pada menggunakan fiber yang rawan bocor. Untuk keamanan penumpang saya sudah siapkan pelampung, ban, dan gabus. Perahu juga dilengkapi pagar berbahan besi," tuturnya. (Lia)

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB