klaten

Masyarakat Diingatkan PSN, Kasus dan Korban Meninggal Akibat DBD Terus Naik

Minggu, 5 Juli 2020 | 16:12 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Jumlah kasus dan korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) terus mengalami peningkatan signifikan. Hingga minggu ke-26 sesuai data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo diketahui ada 143 kasus dan lima orang diantaranya meninggal dunia.

Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Minggu (5/7) mengatakan, DBD menjadi salah satu ancaman serius selain penyebaran virus corona saat ini. Sebab dilihat dari angka terus menunjukan pergerakan kenaikan signifikan. Kasus DBD tersebar merata hampir disetiap desa di 12 kecamatan.

Data DKK Sukoharjo diketahui, hingga minggu ke-26 total ada 143 kasus DBD. Dari jumlah tersebut sebanyak lima orang diantaranya meninggal dunia. Kejadian tersebut menjadi peringatan dini bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap serangan DBD.

Kasus DBD tertinggi berada di wilayah Kecamatan Sukoharjo sebanyak 26 kasus, Kecamatan Bendosari 24 kasus, Kecamatan Nguter 16 kasus, Kecamatan Mojolaban 12 kasus, Kecamatan Polokarto 12 kasus, Kecamatan Baki 11 kasus, Kecamatan Grogol 10 kasus, Kecamatan Gatak 9 kasus, Kecamatan Weru 7 kasus, Kecamatan Kartasura 7 kasus, Kecamatan Tawangsari 7 kasus, Kecamatan Bulu 2 kasus. DKK Sukoharjo sudah melakukan penanganan terhadap semua kasus DBD tersebut. “Jumlah kasus dan korban meninggal dunia akibat DBD hingga minggu ke-26 terus naik. DBD ini menjadi ancaman sendiri selain penyebaran virus corona,” ujarnya.

DKK Sukoharjo sudah meminta petugas medis ditingkat kecamatan dan desa untuk selalu siap. Termasuk Puskesmas untuk siaga dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dalam penanganan terhadap DBD masyarakat diminta aktif dan tidak terlambat melakukan pemeriksaan. “Terlambat dalam penanganan tentunya akan membahayakan nyawa karena DBD bisa menyebabkan meninggal dunia,” lanjutnya.

Lima orang korban DBD yang meninggal dunia berasal dari berbagai wilayah. Rinciannya, tiga orang dari Kecamatan Gatak, satu orang dari Kecamatan Kartasura dan satu orang dari Kecamatan Tawangsari.

DKK Sukoharjo terus berusaha meminimalisir korban meninggal dunia akibat DBD dengan mengajak masyarakat menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satunya dengan menggerakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Cara tersebut sangat efektif mematikan jentik nyamuk sebagai sumber penyakit. Sedangkan fooging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa saja.

“Pemberantasan harus dimulai dari jentik dengan membersihkan sarang nyamuk. Jangan sekeda fooging saja, jadi masyarakat kami minta untuk aktif melakukan PSN,” lanjutnya. (Mam)

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB