SUKOHARJO,KRJOGJA.com - Latihan penanganan kebakaran digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo dengan melibatkan puluhan anggota dan delapan unit mobil pemadam kebakaran di Alun Alun Satya Negara, Selasa (30/6). Latihan digelar sebagai bentuk persiapan penanganan kasus kebakaran menghadapi musim kemarau. Sebab pada periode Juli-Desember dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus kebakaran khususnya di lahan kosong dan hutan.
Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan, Satpol PP Sukoharjo tidak terlena dengan rendahnya kasus kebakaran pada periode Januari-Juni hanya 24 kejadian saja. Sebab tidak menutup kemungkinan terjadi peningkatan signifikan saat musim kemarau periode Juli-Desember mendatang. Persiapan dilakukan dengan menggelar latihan besar melibatkan puluhan anggota dan delapan unit mobil pemadam kebakaran.
Materi latihan dipersiapan mulai dari teori hingga praktek dipusatkan di Alun Alun Satya Negara. Petugas yang dilibatkan dibekali kemampuan mengenai penguasaan penggunaan alat dan pemadaman api. “Anggota sudah punya kemampuan semua dan kelengkapan mobil pemadam kebakaran juga telah ada. Latihan ini kami gelar untuk semakin menguasai lagi kemampuan tersebut. Kami persiapan untuk menghadapi musim kemarau karena rawan kebaran,†ujarnya.
Dalam latihan di Alun Alun Satya Negara Sukoharjo disimulasikan petugas menghadapi kasus kebakaran sebenarnya. Petugas begitu mendapat laporan kejadian langsung meluncur ke lokasi dan penanganan. “Dalam satu tim pemadam kebakaran masing masing petugas sudah harus tahu tugasnya apa. Jadi ketika ada kejadian kebakaran siap memadamkan api,†lanjutnya.
Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP Sukoharjo Margono mengatakan, latihan perlu dilakukan mengingat ada potensi peningkatan kasus kebaran saat musim kemarau. Kerawanan kebakaran paling besar terjadi di lahan kosong dan hutan. “Penguasaan medan khususnya pemadam api di lahan kosong dan hutan perlu dilakukan. Seperti penyediaan air, arah angin, teknis penyemprotan air menggunakan selam pemadam dan teknis lainnya,†ujarnya.
Margono mengatakan, dalam menghadapi musim kemarau nanti wilayah paling rawan kebakaran terjadi di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu dimana disana banyak terdapat hutan dan lahan kosong. Meski demikian, petugas tetap mewaspadai wilayah lain karena rawan kebakaran di bangunan seperti rumah, kantor dan tempat usaha.
“Saat kondisi kering akibat kemarau, masyarakat kami minta tidak lengah dengan membiarkan api tetap menyala saat membakar sampah. Pastikan api sudah mati agar tidak menyebabkan kebakaran,†lanjutnya.
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengatakan, persiapan penanganan kebakaran dengan latihan bersama perlu dilakukan. Sebab itu menjadi bagian dari persiapan dalam menghadapi kemarau.
“Saat kemarau rawan kebakaran dan latihan perlu dilakukan petugas pemadam kebakaran. Jangan lengah, karena kesiapan juga menentukan dalam penanganan saat kejadian,†ujarnya. (Mam)