klaten

Puluhan Pelayat Jenazah Covid-19 di Klaten Wajib Jalani Isolasi

Rabu, 3 Juni 2020 | 18:39 WIB
Kepala Desa Ngerangan Sumarno menjawab pertanyaan awak media. (Foto : Indratno Eprilianto)

KLATEN, KRJOGJA.com - Pemerintah Desa Ngerangan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten mengeluhkan keterlambatan informasi status jenazah positif Covid-19 berinisial TK (53) yang dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat pada tanggal 2 Juni 2020. Akibatnya, banyak pelayat kini harus menjalani isolasi mandiri.

Kepala Desa Ngerangan, Sumarno menyampaikan, pihaknya mendapatkan informasi adanya salah satu warganya berinisial TK meninggal dunia di RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang. Informasi itu ia terima pada tanggal 2 Juni 2020 sekitar pukul 20.00 WIB. TK merupakan warga Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan namun berdomisili di Semarang.

"Kita dapat info jam 20.00 WIB kalau TK meninggal dunia. Kemudian saya menghubungi keluarga yang di rumah untuk permohonan ijin pelangsungan pemakaman. Disitu juga saya sarankan untuk konsultasi dengan pihak rumah sakit atau keluarga yang di Semarang," ujarnya.

Kemudian, lanjut Sumarno, pihak keluarga yang ada di Semarang menginformasikan bahwa proses pemakaman dibantu oleh keluarga dan warga kampung. Sebelum pemakaman disarankan agar dilakukan penyemprotan disinfektan di area makam. Proses pemakaman berlangsung sampai Rabu 3 Juni 2020 pukul 00.29 WIB.

"Kita tak punya informasi kalau TK positif Covid-19. Lalu informasi dari sana (Semarang) minta dilangsungkan pemakaman. Kemudian berpesan untuk semprot disinfektan (area makam). Dimakamkan di tempat pemakaman umum Dukuh Daratan, Desa Ngerangan," jelasnya.

Namun setelah selesai pemakaman, kata Sumarno, saat mobil ambulans akan kembali ke Semarang, sopir ambulans memberi informasi bahwa jenazah TK terkonfirmasi positif Covid-19 dengan menunjukkan bukti surat via handphone. Seandainya informasi jika jenazah positif Covid-19 maka pihaknya bisa antisipasi agar tak ada kerumunan saat proses pemakaman. Sebab banyak warga yang melayat dan tak pakai masker.

"Setelah tahu (jenazah) positif (Covid-19), saya ke rumah duka untuk mengumpulkan keluarganya untuk pendataan siapa saja yang kontak fisik dengan keluarga yang dari Semarang. Soalnya keluarga dari Semarang, anak istri, datangnya lebih awal satu jam dari jenazah. Datang langsung pingsan dua-duanya," jelasnya.

Selanjutnya, kata Sumarno, tim kesehatan dari Puskesmas melakukan tracing (melacak) terhadap orang yang pernah kontak fisik dengan almarhum. Data sementara, ada 6 orang kontak dengan peti jenazah, dan belasan orang pernah kontak dengan TK yang saat lebaran mudik ke Desa Ngerangan. Sebelumnya, warga tak tahu jika TK sakit dan dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang.

"Saat ambulan datang disemprot disinfektan, peti jenazah dikeluarkan dari mobil juga disemprot. Yang kita sanksikan poses pemakamannya yang tidak sefety atau tidak standar protokol Covid-19. Medisnya dua orang berpakaian APD dan dibantu lima orang warga mengangkat peti jenazah tanpa APD dan hanya mengenakan masker, sarung tangan, serta jas plastik," jelasnya.

Saat ini tim gusgas desa telah berkoordinasi dengan tim gusgas kecamatan. Selanjutnya warga yang pernah kontak dengan almarhum termasuk keluarga diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Apalagi salah satu anak almarhum yang sempat pingsan kini dibawa ke rumah sakit menjalani perawatan.

"Data sampai Rabu siang ada 25 warga yang wajib isolasi mandiri. Tim gusgas bersama petugas kesehatan masih terus mendata siapa saja warga yang datang melayat," imbuh Sumarno. (Lia)

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB