SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Agen penjualan tiket bus mengeluh pemesanan tiket bus mudik dan balik Lebaran menjelang puasa Ramadan sepi dan mengalami penurunan drastis akibat penyebaran virus corona.
Agen tiket bus di Jalan A Yani, Kartasura Nilawati, Minggu (12/4) mengatakan, kondisi sekarang sangat merugikan karena terdampak penyebaran virus corona. Sebab biasanya satu bulan menjelang puasa Ramadan sudah banyak pemudik memesan tiket bus dengan berbagai daerah tujuan. Namun sekarang tinggal beberapa hari puasa Ramadan justru pemesanan tiket bus sama sekali tidak ada.
Parahnya lagi, kata Nila pemudik yang sudah terlanjur memesan tiket bus melakukan pembatalan. Hal itu terjadi karena pemudik beralasan takut mengingat sekarang masih terjadi penyebaran virus corona. "Pemesanan tiket bus Lebaran baik itu untuk mudik turun drastis. Apalagi tiket bus arus balik sama sekali belum ada pemesanan karena terdampak penyebaran virus corona," ujarnya.
Nilawati menjelaskan, pada tahun sebelumnya satu bulan menjelang puasa Ramadan mampu menjual seratusan lembar tiket bus untuk arus mudik dan balik. Permintaan semakin meningkat saat sudah masuk puasa Ramadan. Bahkan sesudah Lebaran juga masih ada pemesanan tiket dari pemudik.
Pemesanan tiket mudik dan balik paling banyak dengan daerah tujuan ke Jakarta dan Jawa Barat ke wilayah Solo Raya. Bahkan, ditambahkan Nilawati ada juga pemesanan tiket bus mudik dan balik Lebaran pada tahun sebelumnya datang dari pemudik dengan daerah tujuan keluar pulau jawa khususnya dibeberapa kota di Sumatera.
"Sekarang baru ada lima pemesanan tiket bus. Sebelumnya ada 11 tapi yang enam batal karena takut virus corona dan hanya lima itu tadi yang jadi beli," lanjutnya.
Nilawati memperkirakan kondisi sepi pemesanan akan terus terjadi hingga Lebaran mendatang. Akibatnya agen tiket bus mengalami kerugian besar disaat seharusnya panen raya karena bersamaan dengan arus mudik dan balik Lebaran.
"Kami hanya berharap keajaiban saja sekarang. Virus corona hilang dan semua normal seperti biasa. Dengan demikian para pemudik bisa pulang ke kampung halaman dengan naik bus," lanjutnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Djoko Indrianto mengatakan, kondisi arus mudik dan balik Lebaran tahun 2020 sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya karena terdampak penyebaran virus corona. Jumlah pemudik diperkirakan mengalami penurunan drastis karena pengawasan terhadap pendatang sangat diperketat.
Mereka harus mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh petugas di pos bekas terminal Kartasura dan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. "Pemudik pada Lebaran tahun 2020 ini kemungkinan masih ada tapi jumlahnya turun drastis. Dishub Sukoharjo terus melakukan pemantauan bersama petugas terkait lain sebagai pencegahan penyebaran virus corona," ujarnya. (Mam)
Kedaulatan Rakyat (KR) membuka penggalangan dana ‘Dompet KR’ untuk membantu penanganan pasien Covid-19 maupun masyarakat yang terdampak. Para dermawan bisa berpartisipasi dengan cara menyerahkan donasi
secara langsung ke Bagian Keuangan KR setiap hari kerja, pukul 09.30- 13.30 (hari libur nasional dan Sabtu-Minggu tutup) Atau transfer ke rekening BRI 0409.01.000135.304 atas nama Kedaulatan Rakyat.
(Mohon bukti foto transfer dikirim via WA ke 0812.2960.972) Yuk, bantu donasi sekarang !