KLATEN, KRJOGJA.com  - Alat pelindung diri (APD) tim pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Klaten tidak layak pakai. Jaket dan celana sudah sobek-sobek dan terlihat seratnya, sehinga rentan terbakar juga.
 Selain membahayakan keselamatan tim Damkar, kostum yang compang-camping ini sering dikomentari warga, saat tim sedang menjalankan tugas.
Bahkan seorang anak kecil, juga sempat mengomentari APD tim Damkar saat melakukan pemadaman kebakaran di Trucuk. Hal itu tidak hanya membuat tim Damkar merasa risih, tetapi sebenarnya mereka juga was-was bertugas mengenakan jaket dan celana yang tidak layak.
Saat KR mengunjungi pos tim pemadam kebakaran Klaten, terlihat beberapa jaket dan celana yang digantung di rak penyimpanan. Kondisi pakaian pelindung diri tersebut benar-benar memprihatinkan. Lapisan luar warna oranye di beberapa bagian sudah sobek atau terbakar, sehingga terlihat serat bagian dalam warna putih. Beberapa kostum lainya dijemur di garasi parkir mobil pemadam, dan kondisinyapun juga sama memprihatinkan.
Beberapa anggota Damkar enggan berkomentar terkait APD yang tidak layak pakai tersebut. Mereka hanya mengatakan jika saat bertugas juga merasa was-was atas keselamatan mereka sendiri dengan mengenakan kostum yang sudah tidak layak tersebut.
Demi menjaga keselamatan diri, mereka terpaksa berusaha minta bantuan pada teman-temanya di lain daerah, dan diberi satu jaket dari Jakarta.
Saat melakukan pemadaman kebakaran rumpun bambu di Mranggen, Jatinoim, jaket yang dikenakan salah seorang anggota tim damkar, Heri, sempat terpapar percikan bara api. Tim segera menyemprot tubuh heri agar tidak terbakar karena percikan bara pada serat jaket yang sudah terlihat tersebut.
Damkar Klaten memiliki delapan set APD yang hampir seluruhnya sudah tidak layak pakai. Setiap set terdiri jaket, celana, helm, sarung tangan, dan sepatu.