klaten

Datangi Anggota Dewan, Orang Tua Murid di Sukoharjo Protes Zonasi

Kamis, 4 Juli 2019 | 11:30 WIB
Deden Sumarna mewakili sejumlah orang tua murid menunjukan bukti pendaftaran sekolah anaknya yang dirugikan dampak zonasi. (wahyu imam ibadi)

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Sistem zonasi yang diterapkan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA dikeluhkan orang tua murid. Sebab aturan tersebut membuat sulit dan menyebabkan anak terlempar tidak bisa mendapat tempat di sekolah negeri. Merekapun mengadukan masalah tersebut ke DPRD Sukoharjo.

Perwakilan orang tua murid, Deden Sumarna, warga Kuncen, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura ditemui saat mengadukan sistem zonasi di gedung DPRD Sukoharjo, Kamis (4/7/2019) mengatakan, penerapan sistem zonasi pada pelaksanaan PPDB online SMA sangat merugikan. Sebab sebelumnya sama sekali tidak ada sosialisasi pada siswa dan orang tua murid.

Sistem zonasi justru langsung diterapksan pada saat anak sudah mengikuti proses PPDB. Kondisi tersebut membuat kaget dan memaksa anak harus berjuang sendiri atas nasibnya.

“Anak saya dirugikan dengan sistem zonasi ini. Termasuk juga anak lainnya calon siswa baru. Sebab banyak yang terlempar tidak bisa mendapat tempat di sekolah negeri. Orang tua murid khawatir dengan kondisi psikis anak yang bisa stres karena gagal masuk di sekolah negeri,” ujarnya.

Deden menjelaskan, sebagai orang tua juga mengikuti semua proses pelaksanaan PPDB online dengan menggunakan sistem zonasi. Hal itu diawali saat mendaftarkan anaknya pada 24 – 28 Juni untuk mendapatkan nomer token pendaftaran sekolah. Selanjutnya pada 1 – 5 Juli mengikuti proses selanjutnya saat PPDB online.

Saat mendaftarkan anaknya, Deden mengisikan empat pilihan sekolah sesuai tertera pada formulir pendaftaran. Pilihan tersebut yakni SMAN 1 Kartasura, Sukoharjo, SMAN 2 Mendungan, Sukoharjo, SMAN 1 Banyudono, Boyolali dan SMAN Colomadu, Karanganyar.

Proses penerimaan secara online kemudian berlangsung dan Deden terus memantau pergerakan posisi anaknya di empat sekolah tersebut. Pada hari pertama PPDB online ternyata posisi anaknya berada peringkat 149 di SMAN 1 Kartasura. Sedangkan hari kedua sudah terlempar dari sekolah pilhan pertama dan masuk diseleksi SMAN 2 Mendungan, Sukoharjo. Kondisi berbeda terjadi pada hari ketiga terlempar lagi di SMAN 1 Banyudono, Boyolali sampai akhirnya juga keluar dari sekolah pilihan terakhir di SMAN Colomadu, Karanganyar.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB