KLATEN, KRJOGJA.com - Sekitar 34 tahun Bu Suparmi dan Endro Purnomo tinggal di rumah gedhek berlantai tanah di Dukuh Ngangkruk Baru, Desa Tlogo, Prambanan, Klaten.Â
Rumah tak layak huni yang dibangun tahun 1984 itu dihuni sebanyak 3 keluarga dengan 11 jiwa. Kondisi memprihatinkan, namun tidak ada pilihan lain kecuali tetap bersabar hidup dalam suasana yang penuh sesak dan pengap serat dengan ekonomi pas-pasan.
Endro berusaha berkerja keras untuk bisa memperbaiki kehidupanya. Sekitar 10 lalu ia diterima bekerja sebagai petugas pertamanan di PT Taman Wisata Candi Borobubudur Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC).Â
Setelah 10 tahun mengabdi di PT TWC, nasib Endro mulai membaik, bukan hanya dari sisi penghasilan, melainkan tanpa dibayangkan sebelumnya, tiba-tiba pada bulan Sepember 2018, pihak perusahaan merehab rumahnya menjadi hunian yang sangat layak. Bangunan yang sebelumnya berindindig anyaman bamboo yag telah lapuk, kini sudah berubah menjadi rumah tembok yang bagus.
"Tadinya rumah gedeg 70 meter persegi. Dihuni 11 orang. Saya dengan 3 anak, kakak saya dengan 2 anak , serta ibu saya, kalau ayah sudah tidak ada,†kata Endro Purnomo. Edro dan ibunya, Ny Suparmi megnaku bahagia dan lebih tenang, karena tak perlu kawatir lagi jika sewaktu-waktu rumahnya ambruk.
Dirut PT TWC Edy Setijono didampingi Sekretaris Perusahaan Ahmad Muchlis dan Manager PKBL Bambang Sarwo Edi usai meresmikan rumah tersebut Kamis (20/9) mengatakan, pengerjaan diprogram dua bulan, tetapi bisa terselesaikan 15 hari. Alokasi anggaran Rp 40 juta dari CR PT TWC dan Rp 20 juta dari masyarakat.(Sit)