SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Kekurangan logistik saat pelaksanaan pencoblosan Pilgub Jawa Tengah 2018 ditemukan disalah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto. Kekurangan tersebut sudah dipenuhi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo dan tidak mengganggu pelaksanaan pemilu.
Ketua Panwaskab Sukoharjo Bambang Muryanto, Rabu (27/6/2018) mengatakan, pihaknya menemukan masalah berkaitan dengan pelaksanaan pencoblosan Pilgub Jawa Tengah 2018 di Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto dimana ada kekurangan logistik berupa surat suara dan blangko. Kekurangan tersebut ditemukan setelah ada laporan dari panitia ditingkat desa kepada Panwaskab Sukoharjo.
Panwaskab Sukoharjo sudah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ditindaklanjuti. Kekurangan logistik diharapkan dapat segera diatasi agar tidak menganggu pelaksanaan pemilu.
Â
Kekurangan surat suara diketahui setelah petugas di TPS melakukan penghitungan logistik yang diterima. Meski kurang namun proses pencoblosan tetap dilaksanakan di TPS yang kekurangan logistik.
"Kekurangan logistik sudah dikomunikasikan dengan KPU dan ada solusinya. Kekurangan surat suara diatasi dengan mengambil sisa surat suara dari TPS lain," ujar Bambang Muryanto.
Bambang menjelaskan, disalah satu TPS di wilayah Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto dari data jumlah pemilih tetap (DPT) sebanyak 550 orang namun hanya ada 300 surat suara saja. Kekurangan tersebut kemudian dicarikan solusi oleh Panwaskab dengan KPU Sukoharjo.
Komisioner KPU Sukoharjo Nuril Huda mengatakan, benar ada kekurangan logistik surat suara Pilgub Jawa Tengah di salah satu TPS di wilayah Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto. Namun masalah tersebut sudah diselesaikan dan tidak sampai mengganggu pelaksanaan pencoblosan Pilgub Jawa Tengah.
Nuril menegaskan, KPU Sukoharjo langsung menindaklanjuti begitu ada laporan kekurangan logistik disemua TPS. Kekurangan disebabkan karena masalah kesalahan dari petugas saat mempersiapkan logistik khususnya surat suara.