BOYOLALI, KRJOGJA.com - Markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali menjadi rujukan terhadap materi pembelajaran tersebut. Pada Senin (14/5), giliran seratusan siswa Taman Kanak – Kanak (TK) Mardlotillah Singosari, Kecamatan Mojosongo, melakukan kegiatan belajar di markas Damkar.Â
Dengan bahasa yang lugas dan simulasi yang kreatif, anak-anak diperkenalkan bagaimana caranya menangani api gas yang bocor, penanganan korban kebakaran, penggunaan selang pemadam dan sebagainya. Tak melulu bidang kebakaran, mereka juga ditunjukkan cara penjinakan ular hingga teknik evakuasi sarang lebah.Â
Â
Kasi Pembinaan dan Pengembangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali, Ali Muharom menjelaskan, melalui outing class ini, anak-anak diberi bekal untuk mengetahui seluk-beluk bencana kebakaran, dari sebab hingga penanganannya. Ke depan, bencana kebakaran yang disebabkan karena kecerobohan manusia bisa berkurang.Â
"Mereka juga diperlihatkan bagaimana langkah penanganan kebakaran, misal dari kebocoran tabung gas. Masih banyak masyarakat yang panik dan melakukan penanganan yang salah dalam kebocoran tabung gas," imbuhnya. (Gal)
Siti Istiqomah, salah satu guru mengatakan, selain meningkatkan pengetahuan tentang bencana kebakaran dan penanganannya, anak-anak juga dikenalkan bagaimana mulianya profesi seorang pemadam kebakaran. Berjibaku dengan api serta berbagai tugas pemadam lain, seperti evakuasi dan tugas kemanusiaan lainnya, tentu memerlukan keahlian yang tak bisa dilakukan semua orang. "Pemadam kebakaran itu profesi mulia, sebab mereka bekerja untuk kemanusiaan," (Gal)