BOYOLALI, KRJOGJA.com - Seluruh jalur pendakian Merbabu ditutup selama tiga hari, terhitung sejak Kamis (5/4/2018) hingga Sabtu (7/4/2018), untuk memudahkan proses pencarian pendaki asal Selandia Baru, Andrey Voytech (39), yang dilaporkan hilang sejak akhir pekan lalu.
"Kemarin kita rapat dengan tim dan diputuskan seluruh jalur pendakian ditutup selama tiga hari untuk semua jalur," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Edy Sutiyarto.
Sebelumnya selama proses pencarian, jalur yang ditutup hanya jalur Cunthel dan Thekelan yang pintu masuknya berada di wilayah Kopeng, Semarang. Namun untuk memudahkan proses pencarian, tiga jalur resmi pendakian Merbabu lainnya, yakni jalur Wekas dan Suwanting di Magelang serta Jalur Selo di Boyolali juga akhirnya ditutup.
Meski ditutup untuk pendakian umum, namun penyisiran hanya dilakukan di jalur Tekhelan dan Cunthel yang memang berdekatan. Sebab berdasar informasi, setelah melakukan pendakian dan dilaporkan hilang, Andrey sempat terlihat sudah berada di Pos Satu Jalur Tekhelan. Namun sampai saat ini, penyisiran di kedua jalur yang sudah dilakukan beberapa hari belum menemukan hasil.
"Apakah benar-benar hilang atau menghilang kita tak tahu sebab saat ini kita masih melakukan pencarian," jelasnya.
Sesuai dengan SOP Basarnas sebagai tim pencari, bila pencarian sudah sampai tujuh hari, maka prosesnya akan dihentikan sementara waktu untuk nantinya dievaluasi. Penghentian atau kelanjutan proses pencarian akan ditentukan berdasar evaluasi tersebut. Â
"Sayangnya, pendaki tersebut bahasa kasarnya bisa dikatakan sebagai pendaki ilegal," tambah Edy.
Sebab pendaki yang diketahui naik melalui Jalur Cunthel pada Jumat (30/3/2018) sekitar pukul tiga pagi tersebut tak membeli karcis serta tidak melapor ke pos pendakian. Sehingga aktivitas pendakiannya tak diketahui petugas. (Gal)