BOYOLALI, KRJOGJA.com - Pemerintah Belanda menggelontorkan dana sebesar 25 juta Euro atau sekitar 40 juta Dollar AS UNTUK berbagai program disosial kemasyarakatan Indonesia. salah satunya yakni mendorong peningkatan produk serta pengembangan sistem pertanian berkelanjutan di lereng Merapi.Â
Hal tersebut dikatakan Wakil Duta Besar Belanda Untuk Indonesia, Ferdinand Lahnstein, ‎saat menghadiri peluncuran Program Pengembangan Pasar Produk Pertanian wilayah Merapi-Merbabu di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Jumat (19/01/201).Â
Program yang didanai pemerintah belanda dengan menggandeng Yayasan Solidaridad serta partner lokal, yakni Yayasan Bussines Watch Indonesia (BWI), ditujukan untuk membantu petani meningkatkan kualitas san kuantitas produk pertanian mereka, sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan model pertanian berkelanjutan.Â
Menurut Ferdinand dipilihnya wilayah lereng Merapi-Merbabu karena strategis serta tanahnya yang subur. ‎Program ini juga menjadi model program yang langsung bersentuhan dengan akar rumput, yakni langsung dengan petani. Bentuk dukungan dan program Pemerintah Belanda untuk pengembangan pertanian di Indonesia ‎juga dilakukan di bidang pendidikan, yakni dengan memberi beasiswa kepada pelajar Indonesia untuk belajar pertanian di Belanda.
"Bila berhasil, konsep dan program serupa juga akan dikembangkan di daerah lain. Mereka bisa membawa pengetahuan yang diperoleh di sana untuk diterapkan di Indonesia. Kita senang membantu agar pertanian di Indonesia bisa berkembang," jelasnya.
Ketua Yayasan BWI, Arys Buntara menambahkan, tujuan program ini adalah untuk pengembangan kemampuan petani dalam teknik dan teknologi pertanian‎, serta pengembangan distribusi produk yang lebih menguntungkan petani. (Gal)